Trump Sebut Ledakan Beirut Serangan Bom, Inggris: Terlalu Dini Berspekulasi

Rabu, 05 Agustus 2020 - 17:27 WIB
Inggris mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebab ledakan besar di Beirut, Lebanon. Foto/Middle East Eye
LONDON - Inggris mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebab ledakan besar yang melanda Ibu Kota Lebanon, Beirut . Sebanyak 100 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka dalam ledakan tersebut.

"Pemerintah Lebanon tentu saja menyelidiki penyebab tragedi itu dan sebelum kita mendapatkan hasil penyelidikan itu, masih terlalu dini untuk berspekulasi," kata Menteri Pendidikan Junior Inggris, Nick Gibb, ketika ditanya tentang spekulasi tentang penyebab ledakan itu seperti dilansir dari Reuters, Rabu (5/8/2020).

Gibb juga mengatakan kepada Sky bahwa Inggris sedang mendiskusikan bantuan teknis dan keuangan apa yang dapat ditawarkan ke Lebanon. (Baca: Korban Tewas Ledakan Beirut Capai 100 Jiwa )

Pernyataan ini seolah mementahkan apa yang dikatakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa ledakan itu kemungkinan adalah sebuah serangan bom.

"Saya telah bertemu dengan beberapa jenderal besar kita dan mereka sepertinya merasa bahwa ini bukan semacam jenis ledakan manufaktur dari suatu peristiwa," kata Trump.



“Mereka sepertinya menganggap itu serangan. Itu semacam (serangan) bom," kata Trump. (Baca: Pejabat AS: Klaim Trump Ledakan Beirut karena Bom Terlalu Dini )

Namun para pemimpin Libanon mengatakan bahwa kemungkinan ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak yang telah disimpan di gudang-gudang di Ibu Kota selama bertahun-tahun. (Baca: PM Lebanon Sebut 2.750 Ton Amonium Nitrat Penyebab Ledakan Beirut )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More