Pejabat AS: Klaim Trump Ledakan Beirut karena Bom Terlalu Dini

Rabu, 05 Agustus 2020 - 14:09 WIB
loading...
Pejabat AS: Klaim Trump...
Awan jamur besar muncul sesaat setelah ledakan yang menghentakkan banyak gedung di sekitar pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). Foto/RIA Novosti
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut ledakan kembar dahsyat di pelabuhan Beirut , Lebanon, sebagai serangan bom. Para pejabat Washington mengatakan klaim itu terlalu dini, terlebih tidak ada bukti yang mendukung.

"Saya telah bertemu dengan beberapa jenderal besar kita dan mereka sepertinya merasa bahwa ini bukan semacam jenis ledakan manufaktur dari suatu peristiwa," kata Trump. “Mereka sepertinya menganggap itu serangan. Itu semacam (serangan) bom," kata Trump.

Presiden menambahkan bahwa AS siap membantu Lebanon setelah ledakan yang hingga saat ini dilaporkan menewaskan sekitar 100 orang dan melukai lebih dari 4.000 orang lainnya tersebut.

Namun argumen Trump soal serangan bom di balik ledakan mengerikan di Beirut dikritik para pejabat Amerika. (Baca: Ledakan Beirut Membunuh 73 Orang, Trump: Itu Serangan Bom )

"Ini masih terlalu dini," kata salah satu pejabat AS, yang seperti pejabat lainnya, menolak untuk diidentifikasi karena dia tidak berwenang untuk berbicara dalam rekaman.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut menjadi penyebab ledakan.

"Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan," katanya dalam pertemuan dewan pertahanan, yang disampaikan seorang juru bicaranya pada konferensi pers, Rabu (5/8/2020).

"Itu tidak bisa diterima dan kita tidak bisa diam tentang masalah ini," katanya lagi.

Pejabat Pentagon menolak berkomentar perihal klaim Presiden Trump.

"Departemen Pertahanan merujuk Anda ke Gedung Putih tentang masalah ini," kata seorang juru bicara Pentagon ketika dihubungi Fox News untuk memberikan komentar tentang pernyataan presiden.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
Apakah Jin Bisa Tertarik...
Apakah Jin Bisa Tertarik dengan Manusia?
Profil Anis Hidayah,...
Profil Anis Hidayah, Lulusan Unej dan UGM yang Menjadi Ketua Komnas HAM 2025-2027
Geger Pernyataan Menkes:...
Geger Pernyataan Menkes: Pria Bercelana 33 Inci Umur Lebih Pendek? Bongkar Fakta Obesitas yang Lebih Mengerikan!
Berita Terkini
5 Bukti Kedekatan PM...
5 Bukti Kedekatan PM India Narendra Modi dengan Zionis Israel
Bagaimana Pakistan Mengembangkan...
Bagaimana Pakistan Mengembangkan Sistem Pertahanan ABC Mengalahkan India?
Dulu India Jadi Pendukung...
Dulu India Jadi Pendukung Palestina, tapi Perang Pakistan Mengubah Segalanya
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved