Diragukan Biden, Lembaga Kemanusiaan Percaya Jumlah Korban Tewas di Jalur Gaza Akurat
Sabtu, 28 Oktober 2023 - 06:58 WIB
YERUSALEM - Lembaga kemanusiaan internasional menganggap jumlah korban tewas di Jalur Gaza akurat dan dapat dipecaya secara historis. Ini berbeda dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang meragukannya.
Sebelumnya, orang nomor satu di AS itu mengaku tidak yakin dengan jumlah korban tewas yang digunakan oleh Palestina, tanpa menjelaskan alasannya.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas kemudian merespons dengan merilis dokumen setebal 212 halaman yang berisi nama dan nomor identitas sekitar 7.000 warga Palestina yang dikatakan tewas dalam pemboman Israel di wilayah kantong tersebut.
Kelompok internasional, bahkan beberapa yang beroperasi di Gaza, dan media global termasuk Reuters tidak dapat memverifikasi angka tersebut tetapi wartawan telah melihat sejumlah besar jenazah.
PBB dan badan-badan internasional lainnya mengatakan mungkin ada perbedaan kecil antara jumlah akhir korban dan yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza segera setelah serangan terjadi, namun mereka mempercayainya secara luas.
“Kami terus memasukkan data mereka dalam pelaporan kami dan data tersebut bersumber dengan jelas,” kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
“Saat ini hampir mustahil untuk memberikan verifikasi PBB setiap hari,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/10/2023).
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berbasis di Jenewa, Dr Mike Ryan, pekan lalu mengatakan bahwa angka-angka yang dirilis oleh kedua belah pihak mungkin tidak sepenuhnya akurat dari menit ke menit, namun angka-angka tersebut sangat mencerminkan tingkat kematian dan cedera di kedua sisi konflik itu.
Sebelumnya, orang nomor satu di AS itu mengaku tidak yakin dengan jumlah korban tewas yang digunakan oleh Palestina, tanpa menjelaskan alasannya.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas kemudian merespons dengan merilis dokumen setebal 212 halaman yang berisi nama dan nomor identitas sekitar 7.000 warga Palestina yang dikatakan tewas dalam pemboman Israel di wilayah kantong tersebut.
Baca Juga
Kelompok internasional, bahkan beberapa yang beroperasi di Gaza, dan media global termasuk Reuters tidak dapat memverifikasi angka tersebut tetapi wartawan telah melihat sejumlah besar jenazah.
PBB dan badan-badan internasional lainnya mengatakan mungkin ada perbedaan kecil antara jumlah akhir korban dan yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza segera setelah serangan terjadi, namun mereka mempercayainya secara luas.
“Kami terus memasukkan data mereka dalam pelaporan kami dan data tersebut bersumber dengan jelas,” kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
“Saat ini hampir mustahil untuk memberikan verifikasi PBB setiap hari,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/10/2023).
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berbasis di Jenewa, Dr Mike Ryan, pekan lalu mengatakan bahwa angka-angka yang dirilis oleh kedua belah pihak mungkin tidak sepenuhnya akurat dari menit ke menit, namun angka-angka tersebut sangat mencerminkan tingkat kematian dan cedera di kedua sisi konflik itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda