Diragukan Biden, Palestina Rilis 7.028 Nama Korban Tewas Serangan Israel di Gaza

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 03:43 WIB
loading...
Diragukan Biden, Palestina...
Palestina rilis 7.028 nama korban tewas serangan brutal Israel di Jalur Gaza setelah jumlahnya diragukan oleh Presiden AS Joe Biden. Foto/Al Jazeera
A A A
JALUR GAZA - Kementerian Kesehatan Palestina merilis 7.028 nama korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza . Itu dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mempertanyakan jumlah korban tewas di Jalur Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober lalu.

Sebelumnya Biden mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa dia tidakpunya petunjuk bahwa orang-orang Palestina mengatakan yang sebenarnyaterkait jumlah orang yang dibunuh oleh Israel sejauh ini.

“Saya yakin orang-orang tak berdosa telah terbunuh, dan ini adalah akibat dari perang,” tambahnya.

Sebagai tanggapan, Kementerian Kesehatan Palestina menerbitkan laporan setebal 210 halaman, yang merinci nama, usia, jenis kelamin, dan nomor identitas setiap orang yang terbunuh di daerah kantong tersebut. Pihak Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan laporan versi bahasa Inggris akan segera diterbitkan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra mengatakan pemerintah AS tidak memiliki standar manusia, moral dan nilai-nilai dasar hak asasi manusia karena tanpa malu-malu mempertanyakan validitas jumlah korban tewas.

“Kami memutuskan untuk keluar dan mengumumkan, dengan rincian dan nama, dan di depan seluruh dunia, kebenaran tentang perang genosida yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat kami,” katanya seperti dikutip dari Middle East Eye, Jumat (27/10/2023).

Laporan itu merinci bahwa antara tanggal 7 Oktober dan pukul 15.00 waktu setempat pada tanggal 26 Oktober, 7.028 warga Palestina terbunuh, termasuk 2.913 anak-anak.

Sebanyak 3.129 perempuan dan 3.899 laki-laki tewas. Jumlah orang tak dikenal yang terbunuh mencapai 218 orang, namun mereka tidak termasuk dalam jumlah korban tewas terakhir.



Laporan tersebut juga tidak menyertakan mereka yang terkubur tanpa dibawa ke rumah sakit, mereka yang tidak dapat diselesaikan prosedur registrasinya oleh rumah sakit, dan orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan, yang berjumlah sekitar 1.600 orang, dan banyak dari mereka dikhawatirkan meninggal.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)