Anak Muda Thailand Tuntut Reformasi Kerajaan
Rabu, 05 Agustus 2020 - 07:35 WIB
Mahasiswa dari Mahanakorn dan Kaset University mendesak pemerintah Thailand agar mendengarkan suara pengunjuk rasa. Mereka juga menuntut agar aturan kerajaan direformasi sehingga larangan mengkritik kerajaan dapat dihapus.
Selain itu, mereka menuntut agar pemerintahan Perdana Menteri Prayuth dibubarkan. Sebab, Prayuth dinilai terlalu banyak mengobrak-abrik Konstitusi. Di Thailand , kritik terhadap pemerintah dan kerajaan sering terjadi, tapi baru kali ini disampaikan secara terbuka.
Petugas polisi Thailand, Surapong Thammapitak, mengatakan, sejauh ini tidak memiliki dasar hukum untuk menangkap para pengunjuk rasa. "Kami tak melihat adanya pelanggaran yang dilakukan pengunjuk rasa. Setiap pelanggaran akan diproses hukum," katanya.
Prayuth mengatakan, sesuai permintaan raja, persekusi di bawah aturan kerajaan tidak pernah dicantumkan. Meski demikian, dia mengimbau agar masyarakat menghormati raja dan tidak pernah menjelek-jelekkan raja.
Aksi kritik ini juga lebih banyak terjadi selama kekuasaan Raja Vajiralongkorn. Semasa kekuasaan Raja Bhumibol Adulyadej, sebagian besar masyarakat Thailand tunduk dan setia. Tapi, perdamaian itu berakhir setelah Raja Bhumibol meninggal dunia pada 2016. (Lihat videonya: Menghindari Tabrakan Sebuah Mobil Tercebur ke Laut)
"Aksi kritik terbuka terhadap Kerajaan Thailand oleh tokoh non-elite di tempat umum tanpa adanya respons dari polisi merupakan fenomena baru di sejarah Thailand," ujar Paul Chambers, tenaga pendidik hubungan internasional di Thailand Naresuan University. (Muh Shamil)
Selain itu, mereka menuntut agar pemerintahan Perdana Menteri Prayuth dibubarkan. Sebab, Prayuth dinilai terlalu banyak mengobrak-abrik Konstitusi. Di Thailand , kritik terhadap pemerintah dan kerajaan sering terjadi, tapi baru kali ini disampaikan secara terbuka.
Petugas polisi Thailand, Surapong Thammapitak, mengatakan, sejauh ini tidak memiliki dasar hukum untuk menangkap para pengunjuk rasa. "Kami tak melihat adanya pelanggaran yang dilakukan pengunjuk rasa. Setiap pelanggaran akan diproses hukum," katanya.
Prayuth mengatakan, sesuai permintaan raja, persekusi di bawah aturan kerajaan tidak pernah dicantumkan. Meski demikian, dia mengimbau agar masyarakat menghormati raja dan tidak pernah menjelek-jelekkan raja.
Aksi kritik ini juga lebih banyak terjadi selama kekuasaan Raja Vajiralongkorn. Semasa kekuasaan Raja Bhumibol Adulyadej, sebagian besar masyarakat Thailand tunduk dan setia. Tapi, perdamaian itu berakhir setelah Raja Bhumibol meninggal dunia pada 2016. (Lihat videonya: Menghindari Tabrakan Sebuah Mobil Tercebur ke Laut)
"Aksi kritik terbuka terhadap Kerajaan Thailand oleh tokoh non-elite di tempat umum tanpa adanya respons dari polisi merupakan fenomena baru di sejarah Thailand," ujar Paul Chambers, tenaga pendidik hubungan internasional di Thailand Naresuan University. (Muh Shamil)
(ysw)
tulis komentar anda