5 Alasan Yerusalem dan Tepi Barat Akan Menjadi Front Ketiga dalam Perang Gaza
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 21:35 WIB
Badan ini dibentuk sebagai badan pemerintahan sementara yang berdurasi lima tahun, yang dimaksudkan untuk mewujudkan negara Palestina yang terdiri dari wilayah Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza yang diduduki pada tahun 1967.
Pendudukan militer Israel selama 56 tahun di wilayah-wilayah ini, termasuk pembangunan pemukiman ilegal – yang sebagian besar dibangun seluruhnya atau sebagian di atas tanah milik warga Palestina – telah menghalangi kemungkinan tersebut.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Otoritas Palestina juga diwajibkan untuk berbagi informasi intelijen dengan Israel sebagai bagian dari kebijakan “koordinasi keamanan” yang sangat kontroversial dan untuk membantu menggagalkan perlawanan bersenjata warga Palestina, termasuk dengan membantu penangkapan, sehingga menjadikannya tidak populer di kalangan sebagian besar warga Palestina.
Foto/Reuters
Meskipun Hamas dengan ketat mengontrol Gaza yang terkepung, Tepi Barat merupakan gabungan kompleks kota-kota di lereng bukit, permukiman Israel, dan pos pemeriksaan tentara yang memecah belah komunitas Palestina.
Israel menduduki wilayah tersebut pada tahun 1967 dan telah membaginya menjadi wilayah luas yang dikuasainya, wilayah kecil di mana warga Palestina mempunyai kendali penuh, dan wilayah di mana pasukan Palestina dan Israel membagi tugas sipil dan keamanan.
Antara pusat kekuasaan di Ramallah dan wilayah pinggiran yang lebih miskin, terdapat beragam pandangan mengenai manfaat kekerasan.
Para pemuda yang putus asa di kamp-kamp pengungsi lebih bersedia untuk berperang dibandingkan mereka yang berada di Ramallah, tempat para pengusaha dan pejabat senior Palestina akan mengalami kerugian akibat spiral kekerasan.
Pendudukan militer Israel selama 56 tahun di wilayah-wilayah ini, termasuk pembangunan pemukiman ilegal – yang sebagian besar dibangun seluruhnya atau sebagian di atas tanah milik warga Palestina – telah menghalangi kemungkinan tersebut.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Otoritas Palestina juga diwajibkan untuk berbagi informasi intelijen dengan Israel sebagai bagian dari kebijakan “koordinasi keamanan” yang sangat kontroversial dan untuk membantu menggagalkan perlawanan bersenjata warga Palestina, termasuk dengan membantu penangkapan, sehingga menjadikannya tidak populer di kalangan sebagian besar warga Palestina.
4. Memiliki Permasalahan yang Kompleks
Foto/Reuters
Meskipun Hamas dengan ketat mengontrol Gaza yang terkepung, Tepi Barat merupakan gabungan kompleks kota-kota di lereng bukit, permukiman Israel, dan pos pemeriksaan tentara yang memecah belah komunitas Palestina.
Israel menduduki wilayah tersebut pada tahun 1967 dan telah membaginya menjadi wilayah luas yang dikuasainya, wilayah kecil di mana warga Palestina mempunyai kendali penuh, dan wilayah di mana pasukan Palestina dan Israel membagi tugas sipil dan keamanan.
Antara pusat kekuasaan di Ramallah dan wilayah pinggiran yang lebih miskin, terdapat beragam pandangan mengenai manfaat kekerasan.
Para pemuda yang putus asa di kamp-kamp pengungsi lebih bersedia untuk berperang dibandingkan mereka yang berada di Ramallah, tempat para pengusaha dan pejabat senior Palestina akan mengalami kerugian akibat spiral kekerasan.
tulis komentar anda