5 Sinyal Perang Israel-Hamas Akan Meluas, dari Suriah hingga Keterlibatan Hizbullah

Minggu, 15 Oktober 2023 - 20:20 WIB
Perang Hamas dan Israel akan meluas dan menjadi konflik regional. Foto/Reuters
GAZA - Perang Israel -Hamas tidak akan hanya terjadi di Gaza. Tapi, banyak pihak memprediksi konflik tersebut akan meluas menjadi dua front yakni dari Lebanon dan Suriah.

Perluasan konflik tersebut menunjukkan kepercayaan diri Israel dengan dukungan Amerika Serikat. Namun, itu juga menunjukkan kelemahan Israel karena tidak percaya diri dengan kekuatan militer yang dimilikinya.

Berikut adalah 5 sinyal perang Hamas-Israel akan meluas.

1. Membangun Zona Keamanan Baru di Gaza



Foto/Reuters

Norman Finkelstein, seorang penulis dan ilmuwan politik Amerika, mengatakan Israel bertujuan untuk mengusir warga Palestina dari sektor utara Gaza dan mendeklarasikan zona keamanan baru di sana.



Dia menggambarkan operasi Israel di Gaza sebagai “antara kejahatan terhadap kemanusiaan”, dan mengatakan bahwa tujuan negara bersenjata nuklir tersebut tampaknya adalah “untuk membersihkan secara etnis sektor utara Gaza dan mendeklarasikannya sebagai zona keamanan baru Israel.” .



2. Melakukan Genosida di Gaza



Foto/Reuters

Finkelstein menambahkan bahwa “penghentian pasokan air, makanan dan bahan bakar kepada penduduk sipil, mengingat klaim Netanyahu bahwa situasi ini akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, dan jika Anda menghubungkan kedua fakta tersebut, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada listrik untuk jangka waktu yang lama, maka sulit bagi siapa pun untuk mengakui bahwa hal tersebut bukanlah kejahatan – menurut hukum internasional – yaitu genosida”.

3. Hizbullah Ikut Bergabung dalam Perang Melawan Israel



Foto/Reuters

Finkelstein, seorang pembela hak-hak Palestina, mengatakan bahaya perang Israel-Hamas yang meluas menjadi konflik regional “cukup tinggi”, terutama jika Hizbullah Lebanon ikut terlibat dalam konflik tersebut.

“Ada banyak pembicaraan dalam seminggu terakhir bahwa Israel mungkin menggunakan peristiwa 7 Oktober sebagai dalih untuk menyerang Iran. Jika Hizbullah ikut serta dalam perang secara besar-besaran, maka argumen yang akan dibuat adalah bahwa Hizbullah hanyalah sebuah unit bersenjata atau subdivisi dari Iran, dan karena itu akan membenarkan serangan terhadap Iran,” katanya kepada Al Jazeera dari New York. .
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More