Militer Israel Klaim Bunuh Komandan Unit Elit Hamas dalam Serangan Udara

Minggu, 15 Oktober 2023 - 00:45 WIB
Hamas meminta masyarakat mengabaikan perintah evakuasi Israel. Keluarga-keluarga di Gaza menghadapi dilema yang sangat sulit dalam memutuskan apakah akan pergi atau tetap tinggal, karena tidak ada tempat yang aman di mana pun.

Serangan Israel telah meratakan seluruh blok kota, dan Gaza telah diblokade dari makanan, air dan pasokan medis, semuanya terjadi akibat pemadaman listrik total.

Haifa Khamis Al-Shourafa (42) melarikan diri ke kota pertanian Deir Al-Balah bersama sekitar 150 orang pada Jumat, setelah apartemennya di lingkungan kelas atas Kota Gaza dihancurkan dalam serangan udara Israel awal pekan ini.

“Kami kehilangan segalanya, rumah kami, harta benda kami, segalanya,” papar dia.

“Yang kami miliki hanyalah anak-anak kami, dan itulah alasan kami pergi. Kami tidak ingin kehilangan mereka,” ujar dia.

Saat baterai ponselnya hampir habis dan suara tembakan bergema di kejauhan, dia berkata, “Saya menggunakan sisa daya terakhir yang harus saya sampaikan kepada Anda, kami tidak pantas menerima ini.”

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Jumat bahwa sekitar 1.900 orang telah terbunuh di wilayah tersebut.

Serangan Hamas menewaskan lebih dari 1.300 warga Israel, dan sekitar 1.500 pejuang Hamas tewas dalam pertempuran tersebut, menurut pemerintah Israel.

Pasukan Israel Masuk Gaza



Serangan Israel ke Gaza pada Jumat merupakan indikasi pertama bahwa pasukan telah memasuki wilayah tersebut sejak Israel memulai pemboman sepanjang waktu sebagai pembalasan atas serangan Hamas.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More