Mengenal Tembok Israel Sepanjang 700 Km yang Memberi Penderitaan Besar untuk Palestina

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 21:30 WIB
Karena itulah Tembok Tepi Barat selalu menjadi salah satu isu utama dalam konflik Israel-Palestina, dan perdebatan tentang keberadaannya dan implikasinya terus berlanjut di tingkat nasional dan internasional.

Dampak Tembok Israel untuk Palestina

Penghalang ini memberi dampak ekonomi yang merugikan terhadap masyarakat pedesaan, seperti komunitas pengungsi di daerah Biddu yang berpenduduk 6.800 jiwa, karena terputusnya akses ke lahan mereka sendiri.

Para petani yang ingin mengakses tanah mereka harus mendaftarkan nama mereka di gerbang tertentu, dan mereka memerlukan persetujuan terlebih dahulu atau mengajukan permohonan izin kepada otoritas Israel.

Hal ini biasanya memerlukan pajak tanah atau dokumen kepemilikan untuk membuktikan ‘hubungan dengan tanah’. Banyak petani tidak mampu memenuhi beban pembuktian ini karena hanya 33 % lahan di Tepi Barat yang terdaftar secara resmi dan banyak pengalihan lahan dilakukan melalui jalur informal dan tradisional.

Bagi para pengungsi, dampak negatif ini diperburuk oleh fakta bahwa mereka cenderung tidak memiliki jaminan kepemilikan tanah dan mengalami tingkat pengangguran dan kerawanan pangan yang lebih tinggi.

Dilaporkan bahwa lebih dari 90 persen permohonan izin ditolak antara tahun 2006 dan 2009 karena ketidakmampuan untuk membuktikan secara memadai ‘hubungan dengan lahan’ dan bukan karena pertimbangan keamanan.

Pembangunan tembok Israel ini juga telah mengakibatkan tumbangnya pohon zaitun di banyak wilayah dan mengisolasi banyak pohon di bagian luar penghalang. Padahal pertanian zaitun merupakan salah satu penyumbang pendapatan yang cukup signifikan bagi masyarakat Palestina pedesaan.

Itu membuat banyak petani zaitun melaporkan penurunan hasil panen pohon zaitun di belakang Penghalang sebesar 50-60 persen karena kurangnya akses teratur terhadap pohon tersebut untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan yang diperlukan.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More