Vladimir Putin Ungkap Kapan Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Sabtu, 07 Oktober 2023 - 01:09 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menguraikan kapan negaranya akan menggunakan senjata nuklir.
Pemimpin Rusia tersebut meningkatkan retorika nuklirnya pada pertemuan tahunan Klub Diskusi Valdai di Sochi pada Kamis, dengan menyatakan bahwa Moskow telah berhasil menguji coba rudal jelajah Burevestnik yang bertenaga nuklir dan berkemampuan nuklir.
Ada kekhawatiran yang berkembang selama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina bahwa Moskow mungkin akan menggunakan senjata nuklir.
Banyak yang khawatir bahwa perebutan kembali Crimea oleh Ukraina akan menjadi garis merah bagi Rusia dan Putin mungkin menggunakan kemampuan senjata nuklir negaranya untuk mempertahankan wilayah tersebut.
Crimea bergabung dengan Rusia setelah memisahkan diri dari Ukraina pada 2014. Namun, Kyiv dan sekutu Baratnya mengaggap Putin mencaplok secara ilegal wilayah itu dari Ukraina.
“Jika terjadi serangan terhadap Rusia, tidak ada seorang pun yang memiliki peluang untuk selamat,” kata Putin.
Dalam pidatonya yang luas, Putin mengatakan doktrin militer Rusia menguraikan dua alasan potensi penggunaan senjata nuklir di negara tersebut—yang pertama adalah serangan balik jika negara lain terlebih dahulu melancarkan serangan nuklir terhadap Rusia.
Dia mengatakan tidak ada negara yang akan selamat dari serangan nuklir balasan dari Rusia.
Pemimpin Rusia tersebut meningkatkan retorika nuklirnya pada pertemuan tahunan Klub Diskusi Valdai di Sochi pada Kamis, dengan menyatakan bahwa Moskow telah berhasil menguji coba rudal jelajah Burevestnik yang bertenaga nuklir dan berkemampuan nuklir.
Ada kekhawatiran yang berkembang selama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina bahwa Moskow mungkin akan menggunakan senjata nuklir.
Banyak yang khawatir bahwa perebutan kembali Crimea oleh Ukraina akan menjadi garis merah bagi Rusia dan Putin mungkin menggunakan kemampuan senjata nuklir negaranya untuk mempertahankan wilayah tersebut.
Crimea bergabung dengan Rusia setelah memisahkan diri dari Ukraina pada 2014. Namun, Kyiv dan sekutu Baratnya mengaggap Putin mencaplok secara ilegal wilayah itu dari Ukraina.
“Jika terjadi serangan terhadap Rusia, tidak ada seorang pun yang memiliki peluang untuk selamat,” kata Putin.
Dalam pidatonya yang luas, Putin mengatakan doktrin militer Rusia menguraikan dua alasan potensi penggunaan senjata nuklir di negara tersebut—yang pertama adalah serangan balik jika negara lain terlebih dahulu melancarkan serangan nuklir terhadap Rusia.
Dia mengatakan tidak ada negara yang akan selamat dari serangan nuklir balasan dari Rusia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda