Siapakah Narges Mohammadi, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian?
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 22:03 WIB
Pembaruan rutin tentang situasi di penjara diposting di akun Instagram yang dijalankan oleh keluarganya.
Mohammadi dan rekan-rekan narapidana pada peringatan kematian Mahsa Amini melakukan protes simbolis di halaman rumah Evin dengan membakar jilbab mereka.
Mohammadi pada bulan September mengatakan kepada AFP bahwa dia saat ini menjalani hukuman gabungan 10 tahun dan sembilan bulan penjara, juga telah dijatuhi hukuman 154 cambukan dan lima kasus yang menjeratnya terkait dengan aktivitasnya di penjara saja.
“Saya hampir tidak punya prospek kebebasan,” katanya.
Amnesty International menggambarkannya sebagai tahanan hati nurani yang ditahan secara sewenang-wenang.
Mohammadi sangat merindukan masa kecil anak kembarnya, Kiana dan Ali, serta rasa sakit karena berpisah dari suaminya, Rahmani.
"Dalam 24 tahun menikah, kami hanya hidup bersama selama lima atau enam tahun!" katanya.
Selain tidak dapat bertemu dengan anak-anak tersebut selama delapan tahun, pembatasan panggilan telepon yang diberlakukan oleh penjara membuat dia bahkan tidak mendengar suara mereka selama lebih dari satu setengah tahun.
“Penderitaan saya yang paling tidak dapat disembuhkan dan tidak dapat digambarkan adalah kerinduan untuk bersama anak-anak saya, yang kehidupannya telah saya tinggalkan ketika mereka berusia delapan tahun,” katanya kepada AFP.
Mohammadi dan rekan-rekan narapidana pada peringatan kematian Mahsa Amini melakukan protes simbolis di halaman rumah Evin dengan membakar jilbab mereka.
Hancurnya Hati Mohammadi
Mohammadi pada bulan September mengatakan kepada AFP bahwa dia saat ini menjalani hukuman gabungan 10 tahun dan sembilan bulan penjara, juga telah dijatuhi hukuman 154 cambukan dan lima kasus yang menjeratnya terkait dengan aktivitasnya di penjara saja.
“Saya hampir tidak punya prospek kebebasan,” katanya.
Amnesty International menggambarkannya sebagai tahanan hati nurani yang ditahan secara sewenang-wenang.
Mohammadi sangat merindukan masa kecil anak kembarnya, Kiana dan Ali, serta rasa sakit karena berpisah dari suaminya, Rahmani.
"Dalam 24 tahun menikah, kami hanya hidup bersama selama lima atau enam tahun!" katanya.
Selain tidak dapat bertemu dengan anak-anak tersebut selama delapan tahun, pembatasan panggilan telepon yang diberlakukan oleh penjara membuat dia bahkan tidak mendengar suara mereka selama lebih dari satu setengah tahun.
“Penderitaan saya yang paling tidak dapat disembuhkan dan tidak dapat digambarkan adalah kerinduan untuk bersama anak-anak saya, yang kehidupannya telah saya tinggalkan ketika mereka berusia delapan tahun,” katanya kepada AFP.
tulis komentar anda