Netanyahu Respons Orang-orang Yahudi yang Ludahi Umat Kristen
Kamis, 05 Oktober 2023 - 18:26 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahnya tidak akan menoleransi “tindakan yang menghina” terhadap orang-orang berdasarkan agama mereka.
Komentar itu muncul setelah sejumlah warga Yahudi terekam meludahi peziarah Kristen.
“Israel berkomitmen penuh untuk menjaga hak suci beribadah dan ziarah ke tempat suci semua agama,” tulis perdana menteri Israel itu di X.
Dia menegaskan, “Saya mengutuk keras segala upaya untuk mengintimidasi jemaat, dan saya berkomitmen mengambil tindakan segera dan tegas terhadap hal tersebut.”
Meskipun Netanyahu tidak menyebutkan insiden tertentu, pernyataan itu muncul setelah satu video muncul secara online yang menunjukkan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks, termasuk anak-anak, meludahi orang-orang Kristen di Kota Tua Yerusalem awal pekan ini.
Episode ini terjadi saat perayaan hari raya Yahudi Sukkot, serta Hari Raya Pondok Daun, acara keagamaan tahunan yang menarik peziarah Kristen ke Israel.
Meskipun video tersebut dengan cepat memicu kontroversi, seorang aktivis Ortodoks dan mantan juru bicara partai sayap kanan Otzma Yehudit Israel, Elisha Yered, membela praktik “meludah di dekat gereja atau biara,” dan menyebutnya sebagai “tradisi Yahudi kuno.”
Dia menambahkan, “Kita telah melupakan apa itu agama Kristen,” dan merujuk pada sejumlah kekejaman bersejarah yang dilakukan terhadap orang-orang Yahudi.
Pada Rabu, polisi Israel mengumumkan mereka telah menangkap lima orang yang diduga meludahi umat Kristen.
“Sayangnya, kita menyaksikan terus berlanjutnya tindakan kebencian tercela terhadap umat Kristen di Kota Tua Yerusalem, terutama melalui meludahi para ekstremis,” ujar komandan polisi distrik Yerusalem Doron Turgeman.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir juga mengecam tindakan meludahi orang Kristen, namun berpendapat bahwa hal tersebut “bukan kasus kriminal.”
“Saya pikir kita perlu menindaklanjutinya melalui pengajaran dan pendidikan. Tidak semuanya bisa membenarkan penangkapan,” papar Ben Gvir, yang juga anggota partai religius Yahudi garis keras Otzma Yehudit.
Insiden-insiden ini terjadi menjelang Pawai Yerusalem tahunan, yang biasanya dihadiri banyak orang Yahudi dan Kristen.
Terlepas dari kontroversi tersebut, pertemuan tersebut diadakan pada Rabu, dengan ribuan umat Kristen dari lebih dari 90 negara dilaporkan ikut serta bersama dengan total 60.000 peserta.
Polisi melaporkan tidak ada kekerasan atau bentrokan selama acara tersebut.
Komentar itu muncul setelah sejumlah warga Yahudi terekam meludahi peziarah Kristen.
“Israel berkomitmen penuh untuk menjaga hak suci beribadah dan ziarah ke tempat suci semua agama,” tulis perdana menteri Israel itu di X.
Dia menegaskan, “Saya mengutuk keras segala upaya untuk mengintimidasi jemaat, dan saya berkomitmen mengambil tindakan segera dan tegas terhadap hal tersebut.”
Meskipun Netanyahu tidak menyebutkan insiden tertentu, pernyataan itu muncul setelah satu video muncul secara online yang menunjukkan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks, termasuk anak-anak, meludahi orang-orang Kristen di Kota Tua Yerusalem awal pekan ini.
Episode ini terjadi saat perayaan hari raya Yahudi Sukkot, serta Hari Raya Pondok Daun, acara keagamaan tahunan yang menarik peziarah Kristen ke Israel.
Meskipun video tersebut dengan cepat memicu kontroversi, seorang aktivis Ortodoks dan mantan juru bicara partai sayap kanan Otzma Yehudit Israel, Elisha Yered, membela praktik “meludah di dekat gereja atau biara,” dan menyebutnya sebagai “tradisi Yahudi kuno.”
Dia menambahkan, “Kita telah melupakan apa itu agama Kristen,” dan merujuk pada sejumlah kekejaman bersejarah yang dilakukan terhadap orang-orang Yahudi.
Pada Rabu, polisi Israel mengumumkan mereka telah menangkap lima orang yang diduga meludahi umat Kristen.
“Sayangnya, kita menyaksikan terus berlanjutnya tindakan kebencian tercela terhadap umat Kristen di Kota Tua Yerusalem, terutama melalui meludahi para ekstremis,” ujar komandan polisi distrik Yerusalem Doron Turgeman.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir juga mengecam tindakan meludahi orang Kristen, namun berpendapat bahwa hal tersebut “bukan kasus kriminal.”
“Saya pikir kita perlu menindaklanjutinya melalui pengajaran dan pendidikan. Tidak semuanya bisa membenarkan penangkapan,” papar Ben Gvir, yang juga anggota partai religius Yahudi garis keras Otzma Yehudit.
Insiden-insiden ini terjadi menjelang Pawai Yerusalem tahunan, yang biasanya dihadiri banyak orang Yahudi dan Kristen.
Terlepas dari kontroversi tersebut, pertemuan tersebut diadakan pada Rabu, dengan ribuan umat Kristen dari lebih dari 90 negara dilaporkan ikut serta bersama dengan total 60.000 peserta.
Polisi melaporkan tidak ada kekerasan atau bentrokan selama acara tersebut.
(sya)
tulis komentar anda