Suhu Bulan September Catat Rekor, Tahun 2023 Bakal Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah
Kamis, 05 Oktober 2023 - 14:19 WIB
Dia menggambarkan bulan tersebut sebagai bulan yang "ekstrim", dan memuji bulan tersebut karena mendorong tahun 2023 "ke peringkat pertama yang meragukan — berada di jalur yang tepat untuk menjadi tahun terpanas dan sekitar 1,4 C di atas suhu rata-rata pra-industri."
Di Eropa, menurut laporan tersebut, bulan September bukan hanya merupakan bulan terpanas yang pernah tercatat namun juga merupakan bulan dengan kondisi lebih basah dari rata-rata di banyak bagian pesisir barat benua Biru.
Laporan tersebut mengutip curah hujan ekstrem di Yunani yang terkait dengan Badai Daniel. Badai tersebut juga menyebabkan banjir besar di Libya, menewaskan ribuan orang dan sebagian besar menghancurkan kota Derna di bagian timur.
Daerah lain yang terkena dampak hujan di Eropa termasuk Semenanjung Iberia bagian barat, Irlandia, Inggris bagian utara, dan Skandinavia.
Di luar Eropa, negara-negara Amerika Latin seperti Brazil dan Chile juga mengalami apa yang disebut dalam laporan tersebut sebagai peristiwa curah hujan ekstrem, di wilayah selatan negara tersebut.
C3S dilaksanakan oleh Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa atas nama Komisi Eropa. Badan ini didanai oleh Uni Eropa.
Badan tersebut mengatakan semua temuan itu didasarkan pada analisis yang dihasilkan komputer, menggunakan pengukuran dari satelit, kapal, pesawat terbang, dan stasiun cuaca di seluruh dunia.
Di Eropa, menurut laporan tersebut, bulan September bukan hanya merupakan bulan terpanas yang pernah tercatat namun juga merupakan bulan dengan kondisi lebih basah dari rata-rata di banyak bagian pesisir barat benua Biru.
Laporan tersebut mengutip curah hujan ekstrem di Yunani yang terkait dengan Badai Daniel. Badai tersebut juga menyebabkan banjir besar di Libya, menewaskan ribuan orang dan sebagian besar menghancurkan kota Derna di bagian timur.
Daerah lain yang terkena dampak hujan di Eropa termasuk Semenanjung Iberia bagian barat, Irlandia, Inggris bagian utara, dan Skandinavia.
Di luar Eropa, negara-negara Amerika Latin seperti Brazil dan Chile juga mengalami apa yang disebut dalam laporan tersebut sebagai peristiwa curah hujan ekstrem, di wilayah selatan negara tersebut.
C3S dilaksanakan oleh Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa atas nama Komisi Eropa. Badan ini didanai oleh Uni Eropa.
Badan tersebut mengatakan semua temuan itu didasarkan pada analisis yang dihasilkan komputer, menggunakan pengukuran dari satelit, kapal, pesawat terbang, dan stasiun cuaca di seluruh dunia.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda