Jumlah Migran Menuju AS Melonjak, Kosta Rika Umumkan Keadaan Darurat
Kamis, 28 September 2023 - 01:48 WIB
SAN JOSE - Presiden Kosta Rika memerintahkan keadaan darurat, dengan alasan meningkatnya jumlah migran yang melintasi negara tersebut menuju Amerika Serikat (AS).
“Orang-orang yang datang melewati Kosta Rika pada dasarnya mencoba mencapai Amerika Serikat,” kata Presiden Rodrigo Chaves pada konferensi pers hari Selasa seperti dikutip dari CNN, Kamis (28/9/2023).
Menurut Chavez, orang-orang yang melintasi negaranya berasal dari seluruh dunia, antara lain Venezuela, Ekuador, China, Kolombia, Haiti, Yaman, dan Bangladesh.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, lebih dari 84.490 orang memasuki Kosta Rika melalui perbatasan selatannya pada bulan Agustus – meningkat sebesar 55% dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara regional, jumlah migran yang melintasi Darien Gap yang berbahaya – yang menghubungkan Panama dan Kolombia serta baru-baru ini menjadi barometer pergerakan – memecahkan rekor baru tahun ini.
Menurut pihak berwenang, sebanyak 248.901 orang telah melintasi hutan sejauh ini pada tahun 2023, dan dari jumlah tersebut, sekitar 20% adalah anak-anak dan remaja.
Pada bulan Agustus, Chavez mengunjungi Presiden AS Joe Biden untuk membahas migrasi dan isu-isu lainnya.
Kosta Rika termasuk di antara sejumlah negara yang akan membuka apa yang disebut sebagai kantor mobilitas aman, sebuah inisiatif baru yang dilakukan oleh pemerintahan Biden untuk bermitra dengan organisasi-organisasi internasional guna mendirikan pusat pemrosesan fisik bagi para migran untuk mengajukan permohonan migrasi secara legal ke AS, di antara negara-negara lain, alih-alih melanjutkan perjalanan mereka ke perbatasan.
Menurut seorang pejabat Gedung Putih, pada tanggal 28 Agustus, lebih dari 38.000 orang telah mendaftar di Kolombia, Kosta Rika dan Guatemala untuk inisiatif Mobilitas Aman.
“Orang-orang yang datang melewati Kosta Rika pada dasarnya mencoba mencapai Amerika Serikat,” kata Presiden Rodrigo Chaves pada konferensi pers hari Selasa seperti dikutip dari CNN, Kamis (28/9/2023).
Menurut Chavez, orang-orang yang melintasi negaranya berasal dari seluruh dunia, antara lain Venezuela, Ekuador, China, Kolombia, Haiti, Yaman, dan Bangladesh.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, lebih dari 84.490 orang memasuki Kosta Rika melalui perbatasan selatannya pada bulan Agustus – meningkat sebesar 55% dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara regional, jumlah migran yang melintasi Darien Gap yang berbahaya – yang menghubungkan Panama dan Kolombia serta baru-baru ini menjadi barometer pergerakan – memecahkan rekor baru tahun ini.
Menurut pihak berwenang, sebanyak 248.901 orang telah melintasi hutan sejauh ini pada tahun 2023, dan dari jumlah tersebut, sekitar 20% adalah anak-anak dan remaja.
Pada bulan Agustus, Chavez mengunjungi Presiden AS Joe Biden untuk membahas migrasi dan isu-isu lainnya.
Kosta Rika termasuk di antara sejumlah negara yang akan membuka apa yang disebut sebagai kantor mobilitas aman, sebuah inisiatif baru yang dilakukan oleh pemerintahan Biden untuk bermitra dengan organisasi-organisasi internasional guna mendirikan pusat pemrosesan fisik bagi para migran untuk mengajukan permohonan migrasi secara legal ke AS, di antara negara-negara lain, alih-alih melanjutkan perjalanan mereka ke perbatasan.
Menurut seorang pejabat Gedung Putih, pada tanggal 28 Agustus, lebih dari 38.000 orang telah mendaftar di Kolombia, Kosta Rika dan Guatemala untuk inisiatif Mobilitas Aman.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda