Mengapa Norwegia Menjadi Negara Pertama di Dunia yang Menambang Dasar Laut?

Jum'at, 15 September 2023 - 12:44 WIB
Norwegia menjadi negara pertama yang menambang dasar laut secara komersial. Foto/Reuters
OSLO - Norwegia mungkin menjadi negara pertama yang memulai penambangan laut dalam secara komersial.

Hal itu akan dilaksanakan jika parlemen menyetujui proposal pemerintah untuk membuka wilayah lepas pantai yang lebih besar dari Inggris, meskipun ada seruan internasional untuk melakukan moratorium global. Parlemen Norwegia akan membahas rancangan undang-undang pemerintah pada musim gugur ini.

Berikut adalah 7 alasan kenapa Norwegia ingin melakukan penambangan dasar laut.

1. Melepaskan Diri dari Ketergantungan dengan China



Foto/Reuters



Melansir Reuters, Pemerintah Norwegia mengatakan penambangan laut dalam dapat membantu Eropa mengurangi ketergantungannya pada China untuk pasokan mineral penting yang diperlukan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, turbin angin, dan panel surya.

Hal ini juga merupakan bagian dari strategi Norwegia untuk mengembangkan industri maritim baru karena ekspor utamanya, minyak dan gas dari lepas pantai, diperkirakan akan menurun secara bertahap.

2. Mengeksplorasi Laut Seluas 280.000 Km Persegi



Foto/Reuters

Pemerintahan minoritas yang dipimpin Partai Buruh telah mengusulkan untuk membuka sekitar 280.000 km persegi (108.000 mil persegi) wilayah laut antara pulau Jan Mayen dan kepulauan Svalbard.

Rencana yang diusulkan mengikuti prinsip serupa dengan pembukaan wilayah lepas pantai untuk eksplorasi minyak dan gas. Dari keseluruhan wilayah yang ditawarkan, zona atau blok yang lebih kecil akan ditawarkan kepada perusahaan untuk dieksplorasi dan diproduksi.

Meskipun peraturan internasional mengenai ekstraksi mineral dasar laut belum ditetapkan, Norwegia tidak perlu menunggu, karena negara ini berencana untuk melakukan eksplorasi mineral di landas kontinennya yang luas.

3. Menambang Mineral Langka

Sebuah survei yang disponsori pemerintah menemukan sejumlah besar logam dan mineral, mulai dari tembaga hingga unsur tanah jarang atau mineral langka.

Mineral tersebut ditemukan dalam sulfida polimetalik, atau yang disebut "perokok hitam", di kedalaman sekitar 3.000 meter. Di sinilah air laut bersentuhan dengan magma yang muncul ke permukaan melalui retakan tektonik dan kemudian dibilas kembali membawa logam terlarut dan belerang.

Unsur tanah jarang, seperti skandium, juga ditemukan di kerak mangan yang tumbuh di batuan dasar dengan kecepatan satu sentimeter (0,4 inci) per juta tahun. Survei di Norwegia telah membuktikan endapan kerak dengan ketebalan hingga 40 sentimeter.

4. Tidak Ada Kehidupan di Dasar Laut

Di kedalaman lebih dari 1.000 meter (0,62 mil), tidak ada cahaya, suhu mendekati titik beku, dan tekanan air tinggi.

Namun kehidupan memang ada dan para ilmuwan telah menemukan spesies unik yang hidup di sekitar ventilasi hidrotermal aktif, seperti karang, cacing tabung, dan mikroorganisme. Sedikit yang diketahui tentang cara kerja ekosistem ini.

5. Menghancurkan Keragaman Hayati Bawah Laut

Foto/Reuters

Sebuah studi dampak yang dilakukan oleh pemerintah mengatakan bahwa dampaknya akan bersifat lokal, terbatas pada wilayah sebenarnya yang diekstraksi. Dikatakan juga bahwa dampaknya terhadap perikanan akan minimal.

Perusahaan mengatakan mereka berencana mengekstraksi mineral dari lubang hidrotermal yang tidak aktif, dimana keanekaragaman hayatinya kurang melimpah, namun beberapa ilmuwan mengatakan mereka khawatir praktik tersebut dapat menghancurkan spesies tersebut bahkan sebelum mereka ditemukan.

Usulan pemerintah tersebut telah dikritik oleh beberapa kelompok lingkungan hidup, seperti World Wildlife Fund, dan juga oleh badan lingkungan hidup mereka sendiri, yang mengatakan kesenjangan pengetahuan tentang biologi laut dalam terlalu besar untuk memutuskan pembukaannya.



6. Ditentang Negara Lain

Denmark mengatakan studi lingkungan hidup yang dilakukan Norwegia untuk pembukaan kawasan tersebut tidak cukup baik. Sementara Islandia mempertanyakan hak eksklusif Norwegia untuk mengeksplorasi mineral dasar laut di dekat kepulauan Arktik Svalbard.

Norwegia bukan bagian dari UE tetapi merupakan anggota pasar tunggal Eropa. Pandangan UE mengenai masalah ini sangat penting bagi rencana Oslo, kata beberapa analis.

Norwegia terdorong oleh ambisi UE untuk mendiversifikasi impor mineral penting dan meningkatkan produksi lokal.

Namun, Parlemen Eropa juga meminta negara-negara anggotanya untuk mendukung moratorium global terhadap penambangan dasar laut. Komisi Eropa juga telah menganjurkan moratorium penambangan laut dalam sampai risikonya diketahui lebih lanjut.

7. Menggunakan Robot Bawah Laut



Foto/Reuters

Tidak ada teknologi yang tersedia secara komersial untuk memproduksi mineral dasar laut, meskipun beberapa mesin telah dibuat untuk menguji produksi di tempat lain di dunia.

Para peneliti di Norwegia menggunakan robot bawah laut dan mesin bor untuk mengumpulkan sampel mineral di dasar laut.

Ekstraksi mineral dari dasar laut di Norwegia kemungkinan besar melibatkan pemotongan dan penghancuran batuan sebelum dibawa ke permukaan.

Beberapa perusahaan Norwegia yang menyediakan teknologi dan layanan bagi industri minyak kini melirik laut dalam pertambangan juga.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More