Agama Warga Negara Libya dan Persentasenya
Kamis, 14 September 2023 - 12:14 WIB
TRIPOLI - Hingga saat ini agama warga negara Libya nyaris disebut homogen. Sebab, hampir semua penduduk Libya berasal dari etnis Arab, berbahasa Arab dan menganut agama Islam.
Meskipun Islam adalah agama resmi Libya, negara ini juga mengakui agama lain di dalam konstitusinya. Oleh karenanya, ada juga di antara masyarakat Libya yang menganut agama selain Islam.
Sementara itu, Libya juga memiliki sistem tribalisme atau kesukuan yang masih kental. Rasa kesukuan tersebut akan lebih mengesampingkan agama dan mengutamakan kepercayaan leluhur.
Berangkat dari hal tersebut, keyakinan masyarakat Libya pun sedikit terpecah menjadi beberapa kepercayaan. Untuk mengetahui agama dan persentasenya dari warga libya, simak ulasan berikut ini.
Negara Libya terletak di Afrika Utara dan memiliki luas wilayah hampir 1,8 juta kilometer persegi. Negara yang satu ini memiliki populasi yang terbilang sedikit, yakni sekitar 7,2 juta jiwa pada pertengahan tahun 2022
Dikutip dari laman state.gov, sekitar 12% penduduknya adalah migran. Muslim Sunni mewakili 95% dari jumlah total penduduk yang ada di sana.
Muslim Ibadi berjumlah antara 4,5 dan 6%, dan sisanya mencakup komunitas kecil Kristen, Hindu, Baha'i, Budha, dan Muslim Ahmadi, yang sebagian besar adalah orang asing.
Sementara itu, banyak juga anggota etnis minoritas adalah Muslim Ibadi. Hampir seluruh penduduk non-Muslim di negara tersebut adalah orang asing. Beberapa Muslim Libya juga tercatat menganut tasawuf.
Menurut Database Agama Dunia Universitas Boston tahun 2020, populasinya mencakup sekitar 6,8 juta Muslim, 36.000 umat Kristen, dan populasi umat Buddha, Hindu, atheis atau agnostik, dan Sikh yang semuanya berjumlah kurang dari 20.000 jiwa.
Perkiraan jumlah umat Kristen di Libya bervariasi. Menurut Menurut Profil Negara Daftar Pengawasan Dunia Open Doors USA tahun 2022, terdapat 34.600 umat Kristen. Sedangkan pada tahun 2015, Open Doors USA memperkirakan ada 150 hingga 180 di antaranya adalah warga negara Libya yang berpindah agama, dan sisanya adalah pekerja migran.
Sedikitnya masyarakat beragama non muslim di sana disebabkan karena aturan negara yang berkembang ketat.
Siapa saja yang pindah agama dan menyebarkan agama lain bisa menghadapi hukuman mati.
Mereka dijerat berdasarkan undang-undang yang makin sering digunakan untuk membungkam masyarakat sipil dan organisasi hak asasi manusia. Hal itu bertujuan agar agama warga negara Libya tidak tercampur dengan agama lain.
Meskipun Islam adalah agama resmi Libya, negara ini juga mengakui agama lain di dalam konstitusinya. Oleh karenanya, ada juga di antara masyarakat Libya yang menganut agama selain Islam.
Sementara itu, Libya juga memiliki sistem tribalisme atau kesukuan yang masih kental. Rasa kesukuan tersebut akan lebih mengesampingkan agama dan mengutamakan kepercayaan leluhur.
Berangkat dari hal tersebut, keyakinan masyarakat Libya pun sedikit terpecah menjadi beberapa kepercayaan. Untuk mengetahui agama dan persentasenya dari warga libya, simak ulasan berikut ini.
Agama Warga Negara Libya Beserta dengan Persentasenya
Negara Libya terletak di Afrika Utara dan memiliki luas wilayah hampir 1,8 juta kilometer persegi. Negara yang satu ini memiliki populasi yang terbilang sedikit, yakni sekitar 7,2 juta jiwa pada pertengahan tahun 2022
Dikutip dari laman state.gov, sekitar 12% penduduknya adalah migran. Muslim Sunni mewakili 95% dari jumlah total penduduk yang ada di sana.
Muslim Ibadi berjumlah antara 4,5 dan 6%, dan sisanya mencakup komunitas kecil Kristen, Hindu, Baha'i, Budha, dan Muslim Ahmadi, yang sebagian besar adalah orang asing.
Sementara itu, banyak juga anggota etnis minoritas adalah Muslim Ibadi. Hampir seluruh penduduk non-Muslim di negara tersebut adalah orang asing. Beberapa Muslim Libya juga tercatat menganut tasawuf.
Menurut Database Agama Dunia Universitas Boston tahun 2020, populasinya mencakup sekitar 6,8 juta Muslim, 36.000 umat Kristen, dan populasi umat Buddha, Hindu, atheis atau agnostik, dan Sikh yang semuanya berjumlah kurang dari 20.000 jiwa.
Perkiraan jumlah umat Kristen di Libya bervariasi. Menurut Menurut Profil Negara Daftar Pengawasan Dunia Open Doors USA tahun 2022, terdapat 34.600 umat Kristen. Sedangkan pada tahun 2015, Open Doors USA memperkirakan ada 150 hingga 180 di antaranya adalah warga negara Libya yang berpindah agama, dan sisanya adalah pekerja migran.
Sedikitnya masyarakat beragama non muslim di sana disebabkan karena aturan negara yang berkembang ketat.
Siapa saja yang pindah agama dan menyebarkan agama lain bisa menghadapi hukuman mati.
Mereka dijerat berdasarkan undang-undang yang makin sering digunakan untuk membungkam masyarakat sipil dan organisasi hak asasi manusia. Hal itu bertujuan agar agama warga negara Libya tidak tercampur dengan agama lain.
(sya)
tulis komentar anda