Keputusan China Akhiri 'Nol Covid-19' Diduga Picu 1,9 Juta Ekses Kematian
Selasa, 05 September 2023 - 10:27 WIB
Perkiraan jumlah ekses kematian, dilakukan dengan membandingkan angka kematian di antara kelompok sama dalam periode waktu berbeda, menempatkan India di urutan teratas dengan 6,2 juta kematian. Posisi berikutnya diikuti oleh China dengan 1,9 juta kematian, Rusia 1,5 juta, dan Amerika Serikat (AS) 1,3 juta.
"Ukuran ekses kematian mencerminkan dampak langsung dan tidak langsung dari Covid-19 pada suatu populasi," kata Dr Unger.
"Hal ini penting karena beban kematian akibat Covid-19 sering kali diremehkan hanya dengan menghitung kematian yang diketahui disebabkan oleh Covid-19 itu sendiri," lanjut dia.
"Strategi baru kami untuk memperkirakan jumlah ekses kematian merupakan hal penting dan dilakukan di waktu yang tepat," paparnya.
Temuan terbaru perihal ekses kematian di China muncul ketika identitas "pasien nol" Covid-19 diketahui sebagai seorang ilmuwan asal Wuhan yang melakukan eksperimen terhadap virus Corona.
Menurut laporan tersebut, ilmuwan bernama Ben Hu itu sedang melakukan tes berisiko di Institut Virologi Wuhan bersama dua rekannya, Ping Yu dan Yan Zhu.
Disebutkan bahwa ketiganya jatuh sakit dengan gejala mirip Covid-19 dan memerlukan perawatan di rumah sakit, beberapa pekan sebelum China mengungkapkan kemunculan wabah Covid-19 kepada dunia.
Beberapa pejabat pemerintah AS mengidentifikasi ketiga ilmuwan tersebut dalam laporan mengejutkan yang ditulis oleh jurnalis Michael Shellenberger dan Matt Taibbi. Menulis di buletin Substack Public awal tahun ini, keduanya menuduh ketiga ilmuwan itu sempat bereksperimen dengan virus Corona sebelum akhirnya jatuh sakit di tahun 2019.
Banyak ahli dan pejabat intelijen telah lama mencurigai para ilmuwan di laboratorium Wuhan secara tidak sengaja menyebarkan Covid-19 dalam apa yang disebut sebagai eksperimen "perolehan fungsi" pada virus Corona kelelawar.
Laporan Mengejutkan soal Ilmuwan Wuhan
"Ukuran ekses kematian mencerminkan dampak langsung dan tidak langsung dari Covid-19 pada suatu populasi," kata Dr Unger.
"Hal ini penting karena beban kematian akibat Covid-19 sering kali diremehkan hanya dengan menghitung kematian yang diketahui disebabkan oleh Covid-19 itu sendiri," lanjut dia.
"Strategi baru kami untuk memperkirakan jumlah ekses kematian merupakan hal penting dan dilakukan di waktu yang tepat," paparnya.
Temuan terbaru perihal ekses kematian di China muncul ketika identitas "pasien nol" Covid-19 diketahui sebagai seorang ilmuwan asal Wuhan yang melakukan eksperimen terhadap virus Corona.
Menurut laporan tersebut, ilmuwan bernama Ben Hu itu sedang melakukan tes berisiko di Institut Virologi Wuhan bersama dua rekannya, Ping Yu dan Yan Zhu.
Disebutkan bahwa ketiganya jatuh sakit dengan gejala mirip Covid-19 dan memerlukan perawatan di rumah sakit, beberapa pekan sebelum China mengungkapkan kemunculan wabah Covid-19 kepada dunia.
Beberapa pejabat pemerintah AS mengidentifikasi ketiga ilmuwan tersebut dalam laporan mengejutkan yang ditulis oleh jurnalis Michael Shellenberger dan Matt Taibbi. Menulis di buletin Substack Public awal tahun ini, keduanya menuduh ketiga ilmuwan itu sempat bereksperimen dengan virus Corona sebelum akhirnya jatuh sakit di tahun 2019.
Banyak ahli dan pejabat intelijen telah lama mencurigai para ilmuwan di laboratorium Wuhan secara tidak sengaja menyebarkan Covid-19 dalam apa yang disebut sebagai eksperimen "perolehan fungsi" pada virus Corona kelelawar.
tulis komentar anda