Erdogan: Seluruh Dunia Saksikan Pembicaraan dengan Putin

Senin, 04 September 2023 - 20:24 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden Turki Tayyip Erdogan di Sochi, Rusia, 4 September 2023. Foto/Sputnik/Sergei Guneev/REUTERS
SOCHI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan dunia sedang menunggu hasil perundingan tingkat tinggi antara Moskow dan Ankara.

Pernyataan itu dilontarkan Erdogan menjelang pertemuannya pada Senin (4/9/2023) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Fakta bahwa apa yang disebut kesepakatan gandum Laut Hitam adalah bagian dari agenda tersebut berarti ada perhatian global yang kuat terhadap pertemuan tersebut, menurut pemimpin Turki tersebut ketika berbicara kepada Putin menjelang pembicaraan di kota wisata Sochi, Rusia.



“Mereka menunggu hasilnya. Saya yakin pernyataan yang akan disampaikan pada konferensi pers mengenai hasil diskusi kita akan menjadi langkah maju bagi dunia, khususnya negara-negara berkembang di Afrika,” papar pemimpin Turki tersebut.

Putin menekankan dalam pidato sambutannya bahwa hubungan Rusia-Turki kuat dan terus membaik.

Dia juga menguraikan rencana kerja sama di masa depan, termasuk pembangunan pusat di Turki untuk mengekspor kembali gas alam Rusia, serta pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Rusia untuk Turki.

“Tahun depan, jika semuanya berjalan sesuai rencana, kami akan meluncurkan blok reaktor pertama. Ada kemungkinan varian menarik untuk melanjutkan kerja sama kami di sini,” ungkap Putin.

Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam adalah pengaturan yang dimediasi Turki yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya di bawah jaminan keamanan yang diberikan Rusia untuk kapal pengangkut.



Namun, Moskow menarik diri dari perjanjian tersebut pada Juli, satu tahun setelah perjanjian tersebut pertama kali ditandatangani.

Rusia menuduh PBB, yang juga membantu memediasi skema tersebut, gagal memenuhi janjinya memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia.

Moskow berpendapat pengiriman Rusia menghadapi masalah akibat sanksi ekonomi Barat, meskipun ada klaim dari AS dan sekutunya bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.

Moskow menyatakan perusahaan-perusahaan swasta enggan melayani kapal-kapal Rusia, karena takut akan pembalasan AS, sementara eksportir Rusia mengalami masalah pembayaran setelah terputus dari sistem perbankan internasional SWIFT.

Diskusi mengenai kemungkinan cara menghidupkan kembali kesepakatan gandum adalah salah satu tujuan utama Erdogan selama kunjungannya ke Rusia, menurut media Turki.

Moskow menyatakan bersedia mengizinkan ekspor Ukraina segera setelah Rusia mendapatkan apa yang dijanjikan pada Moskow tahun lalu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan putaran awal perundingan Rusia-Turki, yang melibatkan para pejabat senior dan berlangsung sekitar 90 menit, berjalan konstruktif.

Dia menambahkan diperkirakan tidak ada perjanjian yang akan ditandatangani setelah pembicaraan tersebut.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More