Mengapa Warga Suriah Mulai Melawan Presiden Bashar al-Assad?

Rabu, 30 Agustus 2023 - 20:30 WIB
Rakyat Suriah sudah marah dan mulai melakukan perlawanan dengan menggelar demonstrasi. Foto/Reuters
DAMASKUS - Para pengunjuk rasa turun ke jalan di Sweida di barat daya Suriah untuk menyuarakan kemarahan mereka terhadap pemerintah. Mereka mengibarkan bendera Druze berkibar dan membakar gambar Presiden Bashar al-Assad.

Pada satu titik, para pengunjuk rasa menggerebek beberapa kantor milik partai Baath yang berkuasa di kubu Druze, mengusir anggota partai dari kantor mereka, menutup pintu dengan mengelas dan mengecat slogan-slogan anti-pemerintah di dinding.

Berikut adalah 5 alasan mengapa rakyat Suriah mulai menggelar aksi melawan rezim Assad.

1. Inflasi yang Menyebabkan Krisis Ekonomi



Foto/Reuters

Protes pada awalnya didorong oleh melonjaknya inflasi dan memburuknya perekonomian negara yang dilanda perang, namun dengan cepat mengalihkan fokus, dengan para pengunjuk rasa menyerukan jatuhnya pemerintahan al-Assad.



Berpusat di provinsi Sweida yang dikuasai pemerintah, jantung wilayah Druze di Suriah yang tetap netral dalam konflik antara Assad dan pihak yang menentangnya, protes ini tidak biasa.

Bagi sebagian orang, tantangan terakhir terjadi dua minggu lalu ketika Assad mengurangi program subsidi bahan bakar dan bensin di negaranya.

Gaji dan pensiun pegawai publik, yang sudah kecil, dinaikkan dua kali lipat pada saat yang sama, namun hal ini hanya mempercepat inflasi dan semakin melemahkan pound Suriah, sehingga meningkatkan tekanan pada jutaan orang yang hidup dalam kemiskinan.

Segera setelah itu, protes dimulai di Sweida dan provinsi tetangga Deraa, tempat lahirnya revolusi Suriah.

Massa dengan cepat membengkak hingga mencapai ratusan orang, mengecam penindasan yang dilakukan pemerintahan al-Assad, sebuah aksi serupa yang mengguncang negara tersebut pada tahun 2011.



2. Ketidakpuasan terhadap Rezim Assad Meluas



Foto/Reuters

Ratusan pengunjuk rasa juga berkumpul di Aleppo utara dan Idlib, di barat laut, serta Deir Az Zor, Raqqa dan Hassakeh di timur laut.

Di Damaskus, Latakia, Tartous, dan pusat pemerintahan kota lainnya, beberapa orang menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan lebih pelan.

Mereka menulis pesan dukungan terhadap protes di atas kertas, memotret catatan tersebut di jalan-jalan kota mereka, dan membagikannya di media sosial.

3. 90% Rakyat Suriah Hidup Miskin

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More