Warga China Borong Garam Rusia saat Jepang Buang Air Limbah Nuklir Fukushima ke Laut

Selasa, 29 Agustus 2023 - 23:01 WIB
Surat kabar China mengkonfirmasi negara tersebut mengalami lonjakan permintaan garam di tengah pelepasan air radioaktif, dan pihak berwenang negara tersebut meminta warganya menahan diri dari pembelian massal.

Ketergesaan untuk membeli produk rumah tangga ini didasarkan pada kekhawatiran akan potensi kontaminasi garam laut dan rumor yang menyebar di negara-negara tetangga bahwa garam beryodium dapat membantu melindungi terhadap keracunan radiasi.

Meskipun sejenis yodium, kalium iodida (KI), memang dapat digunakan untuk memblokir salah satu jenis bahan radioaktif, yodium radioaktif (I-131), agar tidak diserap oleh tiroid, namun ini bukanlah garam meja biasa yang dikonsumsi orang sehari-hari.

Bahkan garam beryodium mengandung jumlah yodium yang tidak cukup untuk menangkal radiasi.

Menurut Kementerian Kesehatan China, mitos tersebut sepenuhnya salah karena orang dewasa harus mengonsumsi sekitar 3 kilogram garam sekaligus untuk melindungi dari radiasi, sedangkan dosis garam meja yang mematikan adalah sekitar 80 gram.

Tokyo mengatakan pada awal tahun bahwa mereka harus membuang air yang telah diolah karena sangat diperlukan untuk mengosongkan ruang di fasilitas nuklir yang rusak tersebut.

Air telah dimurnikan dari semua radionuklida kecuali tritium.

Pada bulan Maret 2011, tiga reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima meleleh setelah negara itu dilanda gempa berkekuatan 9 skala Richter yang diikuti tsunami besar.

Fukushima dianggap sebagai bencana nuklir terburuk sejak bencana Chernobyl pada tahun 1986.
(sya)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More