Misi di Balik BRICS Gaet Negara-negara Muslim Jadi Anggota Baru
Senin, 28 Agustus 2023 - 14:05 WIB
Perbedaan Regional Tak Jadi Masalah
Meskipun kawasan MENA (Timur Tengah dan Afrika Utara) telah memperhitungkan peningkatan hubungan bilateral di antara beberapa negara yang sebelumnya memiliki hubungan buruk, perbedaan masih tetap ada. Namun, para analis mengatakan masuknya empat negara MENA mengacaukan kerja sama di dalam blok tersebut.
“Pada tahun lalu, kita telah melihat UEA memulihkan hubungan diplomatiknya dengan Iran, dan kemudian pemulihan hubungan antara Arab Saudi dan Iran—dan perubahan tersebut memungkinkan kita membayangkan sebuah skenario di mana ketiga negara tersebut menjadi bagian dari BRICS," kata Grise.
Menurut Hamdi, Arab Saudi, UEA, dan Iran telah lama mengesampingkan perbedaan kolektif sebagai anggota OPEC, dan oleh karena itu akan dapat melakukan hal yang sama di blok BRICS.
“Meskipun perbedaan mereka mungkin mempersulit proses pengambilan keputusan, hal ini tidak akan menghambat operasional blok tersebut,” kata Hamdi.
Ayham Kamel, ketua tim peneliti Timur Tengah dan Afrika Utara di Eurasia Group, sepakat bahwa isu-isu regional sepertinya tidak akan menjadi fokus, dan akan merugikan dalam pengaturan yang bermanfaat bagi kawasan.
“Dalam satu langkah, kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara dapat memiliki empat anggota dalam organisasi BRICS yang diperluas,” kata Kamel kepada Al Jazeera. “Ini secara struktural akan meningkatkan leverage mereka.”
Kawasan yang diperkuat akan semakin membuka jalan bagi dunia multipolar, menurut Trita Parsi, wakil presiden Quincy Institute for Responsible Statecraft.
“Ketika dunia semakin menjauh dari unipolaritas, AS juga kehilangan kemampuannya untuk bertindak sebagai penjaga gerbang,” katanya kepada Al Jazeera.
“Tidak ada satu negara pun yang dapat lagi memutuskan siapa yang menjadi anggota Komunitas Bangsa-Bangsa dan siapa yang menjadi paria.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda