Misi di Balik BRICS Gaet Negara-negara Muslim Jadi Anggota Baru

Senin, 28 Agustus 2023 - 14:05 WIB
“Ada perasaan bahwa mengingat [bahwa] Barat tidak lagi memprioritaskan sekutu-sekutu ini, maka diversifikasi hubungan dan pencarian kutub, blok, dan orbit tambahan telah menjadi keharusan politik dan ekonomi yang eksistensial,” jelas Hamdi.



Mitra Ekonomi Baru, Kebijakan Minyak Baru?



Sementara itu, Iran, yang hubungannya dengan banyak negara Barat sudah buruk, memanfaatkan kesempatan dalam undangan BRICS untuk menyatakan bahwa tatanan internasional yang dipimpin AS sedang runtuh.

“Perluasan BRICS menunjukkan bahwa pendekatan unilateral sedang menuju kehancuran,” bunyi siaran televisi Iran berbahasa Arab, Al Alam, mengutip pernyataan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Iran telah mendukung upaya BRICS untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada dolar AS. Dominasi Amerika terhadap sistem keuangan global sangat menyusahkan Iran, karena perekonomiannya sedang berjuang di bawah beban sanksi Amerika.

"Oleh karena itu, masuknya negara ini ke dalam blok tersebut merupakan tren yang lebih luas dari pandangan Iranraja untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan militernya dengan negara-negara non-Barat," kata Grise.

“Saya pikir ini juga merupakan bukti bahwa Iran sedang mencari mitra ekonomi di mana mereka dapat menemukannya—kemungkinan besar karena kebutuhan mengingat sanksi yang terus berlanjut,” imbuh dia.

Hamdi mengatakan masuknya Iran bersama UEA dan Arab Saudi akan berdampak besar pada perdagangan dan kebijakan minyak, karena mereka semua adalah produsen minyak utama.

“Dengan penambahan ini, BRICS telah menjadi sebuah blok yang berpotensi memberikan pengaruh signifikan terhadap minyak global dan mekanisme keuangan yang memperdagangkan minyak,” katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More