Kepala Intelijen Ukraina: Drone Laut Lumpuhkan Armada Laut Hitam Rusia
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 21:42 WIB
KYIV - Kepala Badan Intelijen Ukraina Kyrylo Budanov mengklaim drone angkatan laut efektif melawan Rusia meski banyak yang dihancurkan. Dia mengatakan drone serangan maritim berhasil melumpuhkan armada Laut Hitam Rusia.
Dia mengungkapkan bahwa salah satu drone memaksa kapal perang Laksamana Essen Rusia berlabuh selama berbulan-bulan untuk perbaikan. Dia mengatakan bahwa meskipun 60-70% drone dihancurkan oleh pasukan Rusia, drone tersebut masih merupakan “pencegah” yang sangat efektif dan mampu menghentikan aktivitas armada Rusia.
Meski menolak memberikan angka pastinya, Budanov mengatakan kepada media tersebut bahwa Ukraina menggunakan “banyak” drone. Meskipun Rusia menghancurkan banyak drone, namun 30% drone yang mereka lewatkan menimbulkan masalah besar.
Kepala mata-mata itu menambahkan bahwa Ukraina memiliki “banyak” drone maritim, yang kini diproduksi dalam skala besar.
Budanov mencatat suatu kejadian ketika sebuah drone laut dihancurkan saat mendekati fregat Laksamana Essen Rusia di Teluk Sevastopol.
Tampaknya tidak berhasil. Namun gelombang ledakan tersebut, karena hancur sekitar 100 meter dari kapal, dan muatannya cukup kuat, puing-puing tersebut merusak total beberapa peralatan elektronik kapal, antena, sistem tertentu, dan sistem hidroakustik. Dan butuh waktu 3 setengah bulan untuk memperbaikinya,” kata Budanov.
“Peralatan Rusia berasal dari abad ke-20, peralatan kita berasal dari abad ke-21”
Ukraina membuktikan ancaman yang ditimbulkan oleh drone lautnya awal bulan ini ketika menyerang pangkalan angkatan laut utama Rusia di Laut Hitam.
Selama serangan tersebut, sebuah drone yang membawa sekitar 1.000 pon TNT juga menabrak kapal perang Rusia, membuatnya miring dan tenggelam di dalam air.
“Sebuah kapal angkatan laut, Olenogorsky Gornyak, terkena serangan,” kata seorang sumber Ukraina kepada CNN. Akibat serangan itu, kapal Rusia mengalami kerusakan parah dan tidak mampu menjalankan tugasnya.
Anton Gerashchenko, penasihat menteri dalam negeri di Ukraina, membagikan video laporan serangan tersebut. Tampaknya menunjukkan sebuah drone menuju langsung ke arah kapal dan membantingnya, dengan video berakhir saat drone tersebut mencapai kapal.
Bulan lalu, Ukraina meluncurkan drone laut barunya untuk pertama kalinya.
Drone rancangan Ukraina ini dikendalikan dari jarak jauh dan dapat digunakan untuk misi pengintaian dan pengawasan. Ia dapat menampung ratusan pon bahan peledak dan mencapai sasaran yang berjarak 500 mil.
"Drone laut lebih cepat dibandingkan apa pun di Laut Hitam,” kata seorang pengembang kepada CNN.
“Peralatan Rusia berasal dari abad ke-20, dan peralatan kami berasal dari abad ke-21,” tambahnya.
Dia mengungkapkan bahwa salah satu drone memaksa kapal perang Laksamana Essen Rusia berlabuh selama berbulan-bulan untuk perbaikan. Dia mengatakan bahwa meskipun 60-70% drone dihancurkan oleh pasukan Rusia, drone tersebut masih merupakan “pencegah” yang sangat efektif dan mampu menghentikan aktivitas armada Rusia.
Meski menolak memberikan angka pastinya, Budanov mengatakan kepada media tersebut bahwa Ukraina menggunakan “banyak” drone. Meskipun Rusia menghancurkan banyak drone, namun 30% drone yang mereka lewatkan menimbulkan masalah besar.
Kepala mata-mata itu menambahkan bahwa Ukraina memiliki “banyak” drone maritim, yang kini diproduksi dalam skala besar.
Budanov mencatat suatu kejadian ketika sebuah drone laut dihancurkan saat mendekati fregat Laksamana Essen Rusia di Teluk Sevastopol.
Tampaknya tidak berhasil. Namun gelombang ledakan tersebut, karena hancur sekitar 100 meter dari kapal, dan muatannya cukup kuat, puing-puing tersebut merusak total beberapa peralatan elektronik kapal, antena, sistem tertentu, dan sistem hidroakustik. Dan butuh waktu 3 setengah bulan untuk memperbaikinya,” kata Budanov.
“Peralatan Rusia berasal dari abad ke-20, peralatan kita berasal dari abad ke-21”
Ukraina membuktikan ancaman yang ditimbulkan oleh drone lautnya awal bulan ini ketika menyerang pangkalan angkatan laut utama Rusia di Laut Hitam.
Selama serangan tersebut, sebuah drone yang membawa sekitar 1.000 pon TNT juga menabrak kapal perang Rusia, membuatnya miring dan tenggelam di dalam air.
“Sebuah kapal angkatan laut, Olenogorsky Gornyak, terkena serangan,” kata seorang sumber Ukraina kepada CNN. Akibat serangan itu, kapal Rusia mengalami kerusakan parah dan tidak mampu menjalankan tugasnya.
Anton Gerashchenko, penasihat menteri dalam negeri di Ukraina, membagikan video laporan serangan tersebut. Tampaknya menunjukkan sebuah drone menuju langsung ke arah kapal dan membantingnya, dengan video berakhir saat drone tersebut mencapai kapal.
Bulan lalu, Ukraina meluncurkan drone laut barunya untuk pertama kalinya.
Drone rancangan Ukraina ini dikendalikan dari jarak jauh dan dapat digunakan untuk misi pengintaian dan pengawasan. Ia dapat menampung ratusan pon bahan peledak dan mencapai sasaran yang berjarak 500 mil.
"Drone laut lebih cepat dibandingkan apa pun di Laut Hitam,” kata seorang pengembang kepada CNN.
“Peralatan Rusia berasal dari abad ke-20, dan peralatan kami berasal dari abad ke-21,” tambahnya.
(ahm)
tulis komentar anda