Yevgeny Prigozhin Memalsukan Kematiannya Sendiri?
Jum'at, 25 Agustus 2023 - 19:20 WIB
WASHINGTON - Teori konspirasi beredar seputar kemungkinan kematian pemimpin tentara bayaran Wagner yang terkenal Yevgeny Prigozhin setelah sebuah pesawat jatuh di wilayah Rusia pada Rabu lalu.
Otoritas penerbangan sipil Rusia mengatakan bahwa sebuah jet pribadi yang membawa mantan sekutu Kremlin Prigozhin jatuh di utara Moskow, menewaskan 10 orang di dalam pesawat tersebut. Para penumpang termasuk Dmitry Utkin, mantan perwira Rusia dengan nama panggilan "Wagner", yang diperkirakan ikut mendirikan kelompok tentara bayaran itu tewas.
Kecelakaan itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin memimpin pemberontakan bersenjata singkat melawan Kremlin, dengan pasukannya merebut kota selatan Rostov-on-Don sebelum bergerak menuju ibu kota Rusia. Pemberontakan itu dibatalkan dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Daftar penumpang yang dikeluarkan oleh otoritas Rusia menunjukkan tujuh penumpang dan tiga awak berada di dalam pesawat pada saat itu. Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengatakan investigasi telah diluncurkan atas insiden tersebut.
Pesawat itu jatuh di dekat desa Kuzhenkino, di wilayah Tver, dan dengan cepat muncul rekaman pesawat yang jatuh ke tanah, bersama dengan foto-foto puing pesawat.
Mayat-mayat yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat belum teridentifikasi, kata akun blogger militer Rybar yang berpengaruh pada Kamis. Akun tersebut diduga dijalankan oleh mantan pegawai Kementerian Pertahanan Rusia. Media Rusia lainnya mengklaim jenazah Prigozhin telah dipindahkan ke kamar mayat dan sedang diperiksa di Tver.
Namun keadaan sekitar kecelakaan tersebut telah mengilhami gelombang teori tentang siapa, atau apa, yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut, dan apakah pemimpin Wagner yang blak-blakan itu benar-benar termasuk di antara para korban. Kementerian Pertahanan Rusia belum secara resmi mengomentari kecelakaan itu dan telah dihubungi oleh Newsweek.
Tidak ada kejelasan mengenai detail insiden, dan ada kemungkinan bahwa Prigozhin - dan mungkin Utkin - tidak berada dalam penerbangan nahas itu dan selamat, menurut Marina Miron, peneliti pasca doktoral di Departemen Studi Perang di King's College London, Inggris.
"Jika hal ini terjadi, mereka mungkin akan tetap berada dalam bayang-bayang selamanya, dan kita hanya akan mengetahui cerita resminya," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (25/8/2023).
Skenario lain, Miron menambahkan, bisa jadi itu adalah "pekerjaan orang dalam" yang masih membuat Prigozhin dan Utkin meninggalkan nyawa mereka.
“Jadi, keduanya bertahan sebagai bagian dari rencana yang lebih besar untuk menghilang atau muncul kembali dengan perubahan nama dan penampilan untuk mengabdi pada Putin,” katanya.
"Kemungkinan ini menggambarkan Putin sebagai orang yang telah menangani masalah pengkhianat Wagner, namun para pemimpin tentara bayaran masih bisa beroperasi di belakang layar," ia menabahkan.
Saluran Telegram Gray Zone yang berafiliasi dengan Wagner mengatakan Prigozhin dan Utkin tewas "akibat tindakan pengkhianat Rusia,” tanpa menyebutkan lebih lanjut.
Saluran tersebut juga mengklaim pesawat tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara selama perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg.
Vladimir Rogov, seorang pejabat pemerintah yang didukung Rusia di wilayah Zaporizhzhia selatan Ukraina, mengatakan dia telah menerima konfirmasi bahwa Prigozhin dan Utkin telah tewas, dan menyebutnya sebagai “pembunuhan.”
Tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukung klaim dan teori apa pun.
Presiden Joe Biden, bersama beberapa analis, tampaknya menuding Presiden Rusia Vladimir Putin. Meskipun dia tidak mengetahui detail kecelakaan itu, “Saya tidak terkejut,” kata Biden setelah berita tersebut menjadi berita utama.
“Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia yang tidak diikuti oleh Putin,” ujar Biden.
“Tetapi saya tidak cukup tahu untuk mengetahui jawabannya,” tukasnya.
Media Rusia melaporkan pada Oktober 2019 bahwa Prigozhin mungkin terbunuh ketika sebuah pesawat angkut militer An-72 jatuh di Republik Demokratik Kongo. Belakangan diketahui dia tidak ada di pesawat itu.
"Laporan bahwa Prigozhin terbunuh kemungkinan besar merupakan klaim palsu," kata mantan pembalap Igor Sushko dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Ini merupakan rencana Putin untuk menghilang,” katanya.
Namun, Sushko kemudian mengatakan aktivis hak asasi manusia Rusia di pengasingan, Vladimir Osechkin, 99,999% yakin bahwa Prigozhin memang dibunuh oleh Putin, sambil mengutip sumber keamanan Rusia.
"Jika saya adalah Prigozhin, inilah cara saya merencanakan kematian palsu saya," tulis pengguna media sosial lainnya. “Semua orang akan senang; saya bisa pensiun dengan tenang.”
Outlet Eropa Timur Visegrad 24 bertanya dalam sebuah postingan di X: "Mungkinkah kecelakaan itu merupakan taktik cerdik Prigozhin untuk memalsukan kematiannya sendiri dan menghilang?"
Mengutip data pelacakan penerbangan, beberapa pihak berspekulasi bahwa pesawat kedua milik Prigozhin juga meninggalkan Moskow menuju Saint Peterburg pada waktu yang hampir bersamaan, ada pula yang berpendapat bahwa pimpinan Wagner berada di pesawat kedua tersebut.
Christo Grozev, dari outlet investigasi Bellingcat, menambahkan semua orang menahan napas untuk melihat apakah Prigozhin akan keluar hidup-hidup dari jet kedua.
“Terlalu sedikit informasi yang diketahui, namun faktanya, kita mengetahui bahwa salah satu dari dua jet pribadinya jatuh. Yang lainnya mendarat dengan selamat,” kata Miron.
Ada juga spekulasi dalam beberapa bulan terakhir tentang apakah Prigozhin telah menggunakan tubuh ganda, karena pemimpin Wagner tersebut sebelumnya kehilangan sebagian jarinya, namun tampaknya seluruh jarinya masih utuh dalam foto-foto awal tahun ini.
Setelah pemberontakan Wagner pada akhir Juni, muncul foto-foto yang menunjukkan Prigozhin mengenakan berbagai penyamaran, termasuk serangkaian wig.
"Dia penipu, seorang troll," kata salah satu sumber kepada media independen Rusia, Meduza. “Dia punya informan di berbagai struktur, jadi kita harus menunggu.”
Otoritas penerbangan sipil Rusia mengatakan bahwa sebuah jet pribadi yang membawa mantan sekutu Kremlin Prigozhin jatuh di utara Moskow, menewaskan 10 orang di dalam pesawat tersebut. Para penumpang termasuk Dmitry Utkin, mantan perwira Rusia dengan nama panggilan "Wagner", yang diperkirakan ikut mendirikan kelompok tentara bayaran itu tewas.
Kecelakaan itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin memimpin pemberontakan bersenjata singkat melawan Kremlin, dengan pasukannya merebut kota selatan Rostov-on-Don sebelum bergerak menuju ibu kota Rusia. Pemberontakan itu dibatalkan dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Daftar penumpang yang dikeluarkan oleh otoritas Rusia menunjukkan tujuh penumpang dan tiga awak berada di dalam pesawat pada saat itu. Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengatakan investigasi telah diluncurkan atas insiden tersebut.
Pesawat itu jatuh di dekat desa Kuzhenkino, di wilayah Tver, dan dengan cepat muncul rekaman pesawat yang jatuh ke tanah, bersama dengan foto-foto puing pesawat.
Mayat-mayat yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat belum teridentifikasi, kata akun blogger militer Rybar yang berpengaruh pada Kamis. Akun tersebut diduga dijalankan oleh mantan pegawai Kementerian Pertahanan Rusia. Media Rusia lainnya mengklaim jenazah Prigozhin telah dipindahkan ke kamar mayat dan sedang diperiksa di Tver.
Namun keadaan sekitar kecelakaan tersebut telah mengilhami gelombang teori tentang siapa, atau apa, yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut, dan apakah pemimpin Wagner yang blak-blakan itu benar-benar termasuk di antara para korban. Kementerian Pertahanan Rusia belum secara resmi mengomentari kecelakaan itu dan telah dihubungi oleh Newsweek.
Tidak ada kejelasan mengenai detail insiden, dan ada kemungkinan bahwa Prigozhin - dan mungkin Utkin - tidak berada dalam penerbangan nahas itu dan selamat, menurut Marina Miron, peneliti pasca doktoral di Departemen Studi Perang di King's College London, Inggris.
"Jika hal ini terjadi, mereka mungkin akan tetap berada dalam bayang-bayang selamanya, dan kita hanya akan mengetahui cerita resminya," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (25/8/2023).
Skenario lain, Miron menambahkan, bisa jadi itu adalah "pekerjaan orang dalam" yang masih membuat Prigozhin dan Utkin meninggalkan nyawa mereka.
“Jadi, keduanya bertahan sebagai bagian dari rencana yang lebih besar untuk menghilang atau muncul kembali dengan perubahan nama dan penampilan untuk mengabdi pada Putin,” katanya.
"Kemungkinan ini menggambarkan Putin sebagai orang yang telah menangani masalah pengkhianat Wagner, namun para pemimpin tentara bayaran masih bisa beroperasi di belakang layar," ia menabahkan.
Saluran Telegram Gray Zone yang berafiliasi dengan Wagner mengatakan Prigozhin dan Utkin tewas "akibat tindakan pengkhianat Rusia,” tanpa menyebutkan lebih lanjut.
Saluran tersebut juga mengklaim pesawat tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara selama perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg.
Vladimir Rogov, seorang pejabat pemerintah yang didukung Rusia di wilayah Zaporizhzhia selatan Ukraina, mengatakan dia telah menerima konfirmasi bahwa Prigozhin dan Utkin telah tewas, dan menyebutnya sebagai “pembunuhan.”
Tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukung klaim dan teori apa pun.
Presiden Joe Biden, bersama beberapa analis, tampaknya menuding Presiden Rusia Vladimir Putin. Meskipun dia tidak mengetahui detail kecelakaan itu, “Saya tidak terkejut,” kata Biden setelah berita tersebut menjadi berita utama.
“Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia yang tidak diikuti oleh Putin,” ujar Biden.
“Tetapi saya tidak cukup tahu untuk mengetahui jawabannya,” tukasnya.
Apakah Insiden Itu Direkayasa?
Saluran Telegram Rusia Baza, yang terhubung dengan dinas keamanan Rusia, mengatakan pada hari Rabu bahwa “Prigozhin telah ‘mati’ sebelumnya,” dan menambahkan bahwa pemodal Wagner tersebut diperkirakan telah meninggal dalam kecelakaan pesawat pada musim gugur 2019.Media Rusia melaporkan pada Oktober 2019 bahwa Prigozhin mungkin terbunuh ketika sebuah pesawat angkut militer An-72 jatuh di Republik Demokratik Kongo. Belakangan diketahui dia tidak ada di pesawat itu.
"Laporan bahwa Prigozhin terbunuh kemungkinan besar merupakan klaim palsu," kata mantan pembalap Igor Sushko dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Ini merupakan rencana Putin untuk menghilang,” katanya.
Namun, Sushko kemudian mengatakan aktivis hak asasi manusia Rusia di pengasingan, Vladimir Osechkin, 99,999% yakin bahwa Prigozhin memang dibunuh oleh Putin, sambil mengutip sumber keamanan Rusia.
"Jika saya adalah Prigozhin, inilah cara saya merencanakan kematian palsu saya," tulis pengguna media sosial lainnya. “Semua orang akan senang; saya bisa pensiun dengan tenang.”
Outlet Eropa Timur Visegrad 24 bertanya dalam sebuah postingan di X: "Mungkinkah kecelakaan itu merupakan taktik cerdik Prigozhin untuk memalsukan kematiannya sendiri dan menghilang?"
Prigozhin Pergi Setelah Kecelakaan
Mengutip data pelacakan penerbangan, beberapa pihak berspekulasi bahwa pesawat kedua milik Prigozhin juga meninggalkan Moskow menuju Saint Peterburg pada waktu yang hampir bersamaan, ada pula yang berpendapat bahwa pimpinan Wagner berada di pesawat kedua tersebut.
Christo Grozev, dari outlet investigasi Bellingcat, menambahkan semua orang menahan napas untuk melihat apakah Prigozhin akan keluar hidup-hidup dari jet kedua.
“Terlalu sedikit informasi yang diketahui, namun faktanya, kita mengetahui bahwa salah satu dari dua jet pribadinya jatuh. Yang lainnya mendarat dengan selamat,” kata Miron.
Seorang Doppelganger atau Tubuh Ganda Prigozhin?
Ada juga spekulasi dalam beberapa bulan terakhir tentang apakah Prigozhin telah menggunakan tubuh ganda, karena pemimpin Wagner tersebut sebelumnya kehilangan sebagian jarinya, namun tampaknya seluruh jarinya masih utuh dalam foto-foto awal tahun ini.
Setelah pemberontakan Wagner pada akhir Juni, muncul foto-foto yang menunjukkan Prigozhin mengenakan berbagai penyamaran, termasuk serangkaian wig.
"Dia penipu, seorang troll," kata salah satu sumber kepada media independen Rusia, Meduza. “Dia punya informan di berbagai struktur, jadi kita harus menunggu.”
(ian)
tulis komentar anda