Rusia Tak Sudi Ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Ukraina
Jum'at, 25 Agustus 2023 - 07:39 WIB
Diplomat tersebut juga merujuk pada penganiayaan terhadap Gereja Ortodoks Kanonik Ukraina (UOC), yang gereja dan biaranya disita atas perintah pejabat Ukraina di tengah konflik yang sedang berlangsung.
“Korupsi yang merajalela, yang diharapkan oleh para pendukung Ukraina di Barat untuk diberantas belum hilang namun malah meningkat dalam proporsi yang sangat besar berkat bantuan Barat yang bernilai miliaran dolar,” kata Nebenzia.
Dia lebih lanjut mengecam Kyiv karena secara terbuka mempromosikan metode teroris sebagai kebijakan negara, menuduh pejabat Ukraina berada di balik upaya pembunuhan terhadap warga sipil di Rusia dan memaksa orang Rusia melakukan kejahatan di negara mereka sendiri.
“Yang terburuk adalah Ukraina melakukannya di bawah sponsor AS dan sekutunya yang menunjukkan kebutaan selektif ketika menyangkut kejahatan rezim Kyiv baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Nebenzia.
Diplomat tersebut kemudian menuduh Washington dan negara-negara Barat lainnya terlibat dalam kejahatan Kyiv melalui pengiriman senjata dan pembagian intelijen serta menutupi kebohongan tentang sifat konfliknya dengan Moskow.
“Kemitraan buta terhadap Barat dan kesiapan untuk melepaskan kepentingannya demi kepentingan agenda geopolitiknya hanya membawa Ukraina ke dalam sebuah bencana," kata Nebenzia, seraya menambahkan bahwa negara tersebut telah memberikan contoh yang sangat sedikit orang yang mau menirunya.
“Hampir tidak ada ucapan selamat kepada Ukraina pada Hari Kemerdekaannya,” kata diplomat itu. “Semoga tragedi Ukraina tidak terulang lagi,” imbuh dia.
“Korupsi yang merajalela, yang diharapkan oleh para pendukung Ukraina di Barat untuk diberantas belum hilang namun malah meningkat dalam proporsi yang sangat besar berkat bantuan Barat yang bernilai miliaran dolar,” kata Nebenzia.
Dia lebih lanjut mengecam Kyiv karena secara terbuka mempromosikan metode teroris sebagai kebijakan negara, menuduh pejabat Ukraina berada di balik upaya pembunuhan terhadap warga sipil di Rusia dan memaksa orang Rusia melakukan kejahatan di negara mereka sendiri.
“Yang terburuk adalah Ukraina melakukannya di bawah sponsor AS dan sekutunya yang menunjukkan kebutaan selektif ketika menyangkut kejahatan rezim Kyiv baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Nebenzia.
Diplomat tersebut kemudian menuduh Washington dan negara-negara Barat lainnya terlibat dalam kejahatan Kyiv melalui pengiriman senjata dan pembagian intelijen serta menutupi kebohongan tentang sifat konfliknya dengan Moskow.
“Kemitraan buta terhadap Barat dan kesiapan untuk melepaskan kepentingannya demi kepentingan agenda geopolitiknya hanya membawa Ukraina ke dalam sebuah bencana," kata Nebenzia, seraya menambahkan bahwa negara tersebut telah memberikan contoh yang sangat sedikit orang yang mau menirunya.
“Hampir tidak ada ucapan selamat kepada Ukraina pada Hari Kemerdekaannya,” kata diplomat itu. “Semoga tragedi Ukraina tidak terulang lagi,” imbuh dia.
(mas)
tulis komentar anda