China Diduga Tangkap Lebih dari 1.000 Anggota Gereja Terlarang di 3 Provinsi
Rabu, 16 Agustus 2023 - 12:01 WIB
Anggota CAG lain yang telah dibebaskan mengatakan, "Ketika saya ditangkap, saya menyadari bahwa polisi telah menggunakan drone untuk mengunci pergerakan saya, dan kemudian menangkap semua kerabat yang berhubungan dengan saya."
Menurut sejumlah laporan, mayoritas anggota CAG yang ditahan dalam operasi penangkapan ini dipaksa mengikuti kursus indoktrinasi berat, yang umumnya diadakan di lokasi seperti hotel dan resor pedesaan, dan skema ini dirahasiakan dari publik. PKC dilaporkan mengundang para ahli indoktrinasi, profesor tingkat tinggi di bidang psikologi, dan konsultan hukum.
Pejabat daerah juga dipekerjakan untuk bertindak sebagai pendamping. Mereka memaksa penganut CAG untuk menonton video yang memuji PKC dan mencoba menanamkan berbagai macam ide ateisme kepada mereka. Para anggota CAG juga dipaksa menandatangani "tiga huruf”, yaitu "pertobatan, jaminan, dan perpisahan" untuk mengkhianati keyakinan mereka.
"Mereka memaksa kami untuk menonton video itu setiap hari, melaporkan pemikiran kami, dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa, setiap hari!" ucap salah seorang anggota CAG. Menurut informan ini, mereka dilarang beribadah, diawasi saat makan dan tidur, serta dihina dan dipermalukan selama kelas indoktrinasi.
Banyak yang disiksa karena menolak bekerja sama dengan indoktrinasi. "Jika kami tidak mengaku, polisi tidak akan mengizinkan kami untuk tidur, dalam upaya untuk mematahkan semangat kami," ungkap anggota CAG lainnya.
Operasi penangkapan masih berlangsung hingga kini, dan penganiayaan sama parahnya juga terjadi di daerah lain. Dalam laporan Bitter Winter, pada sore hari 13 Juli lalu, seorang anggota CAG di provinsi Jiangsu melarikan diri dari ruang bawah tanah tempat dia ditahan. Setelah dikejar polisi dan tidak bisa melarikan diri lalu, dia tewas setelah terpaksa melompat dari lantai sebelas sebuah gedung.
Ada laporan lain yang menyebutkan bahwa otoritas China akan melakukan operasi penangkapan CAG gelombang kedua dan ketiga tahun ini. CAG hingga kini masih menjadi gerakan keagamaan paling teraniaya di China.
Pemerintah China secara resmi belum berkomentar atas operasi penangkapan massal terhadap komunitas CAG.
Praktik Indoktrinasi
Menurut sejumlah laporan, mayoritas anggota CAG yang ditahan dalam operasi penangkapan ini dipaksa mengikuti kursus indoktrinasi berat, yang umumnya diadakan di lokasi seperti hotel dan resor pedesaan, dan skema ini dirahasiakan dari publik. PKC dilaporkan mengundang para ahli indoktrinasi, profesor tingkat tinggi di bidang psikologi, dan konsultan hukum.
Pejabat daerah juga dipekerjakan untuk bertindak sebagai pendamping. Mereka memaksa penganut CAG untuk menonton video yang memuji PKC dan mencoba menanamkan berbagai macam ide ateisme kepada mereka. Para anggota CAG juga dipaksa menandatangani "tiga huruf”, yaitu "pertobatan, jaminan, dan perpisahan" untuk mengkhianati keyakinan mereka.
"Mereka memaksa kami untuk menonton video itu setiap hari, melaporkan pemikiran kami, dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa, setiap hari!" ucap salah seorang anggota CAG. Menurut informan ini, mereka dilarang beribadah, diawasi saat makan dan tidur, serta dihina dan dipermalukan selama kelas indoktrinasi.
Banyak yang disiksa karena menolak bekerja sama dengan indoktrinasi. "Jika kami tidak mengaku, polisi tidak akan mengizinkan kami untuk tidur, dalam upaya untuk mematahkan semangat kami," ungkap anggota CAG lainnya.
Operasi penangkapan masih berlangsung hingga kini, dan penganiayaan sama parahnya juga terjadi di daerah lain. Dalam laporan Bitter Winter, pada sore hari 13 Juli lalu, seorang anggota CAG di provinsi Jiangsu melarikan diri dari ruang bawah tanah tempat dia ditahan. Setelah dikejar polisi dan tidak bisa melarikan diri lalu, dia tewas setelah terpaksa melompat dari lantai sebelas sebuah gedung.
Ada laporan lain yang menyebutkan bahwa otoritas China akan melakukan operasi penangkapan CAG gelombang kedua dan ketiga tahun ini. CAG hingga kini masih menjadi gerakan keagamaan paling teraniaya di China.
Pemerintah China secara resmi belum berkomentar atas operasi penangkapan massal terhadap komunitas CAG.
(mas)
tulis komentar anda