Gen Z akan Jadi Generasi Kulit Putih Mayoritas AS Terakhir
Rabu, 09 Agustus 2023 - 10:08 WIB
Di antara mereka yang berusia di bawah 18 tahun, 47% berkulit putih, 25% Hispanik, 13% berkulit hitam, 5,4% Asia, dan sisanya adalah dua ras atau lebih.
Namun, data tersebut mungkin tidak sepenuhnya dapat diandalkan. Sensus meminta orang mengidentifikasi ras mereka sendiri, yang berarti keturunan campuran dapat mengidentifikasi salah satu dari ras orang tua mereka, atau keduanya.
Demikian pula, formulir sensus tidak menyertakan pilihan bagi orang-orang keturunan Timur Tengah atau Afrika Utara, yang dianggap berkulit putih oleh pemerintah AS.
Populasi kulit putih Amerika yang menurun telah menjadi isu yang diperdebatkan di media dalam beberapa tahun terakhir.
Partai Republik menuduh Demokrat menggunakan kebijakan perbatasan yang longgar untuk mengimpor blok pemilih Hispanik yang biasanya memilih Demokrat, ke negara bagian yang secara historis merah seperti Texas.
Sementara itu, beberapa sayap kanan di AS memprotes gelombang imigrasi telah menyebabkan orang kulit putih “diganti” di negara mereka sendiri.
Portal berita liberal sebagian besar menggambarkan "teori penggantian" ini sebagai "teori konspirasi rasis" yang disebarkan oleh "nasionalis kulit putih".
Namun, banyak dari outlet yang sama ini telah menerbitkan artikel perayaan yang menggembar-gemborkan "hitungan mundur menuju kiamat kulit Putih".
Apakah pakar dan wartawan bersorak atau takut akan penurunan tersebut, profesor sosiologi Richard Alba mengatakan kepada The Hill bahwa orang kulit putih akan tetap menjadi "kelompok terbesar di negara ini untuk waktu yang lama".
“Dalam arti tertentu, kita sedang membentuk masyarakat arus utama jenis baru di sini, yang akan sangat beragam,” ujar dia.
Namun, data tersebut mungkin tidak sepenuhnya dapat diandalkan. Sensus meminta orang mengidentifikasi ras mereka sendiri, yang berarti keturunan campuran dapat mengidentifikasi salah satu dari ras orang tua mereka, atau keduanya.
Demikian pula, formulir sensus tidak menyertakan pilihan bagi orang-orang keturunan Timur Tengah atau Afrika Utara, yang dianggap berkulit putih oleh pemerintah AS.
Populasi kulit putih Amerika yang menurun telah menjadi isu yang diperdebatkan di media dalam beberapa tahun terakhir.
Partai Republik menuduh Demokrat menggunakan kebijakan perbatasan yang longgar untuk mengimpor blok pemilih Hispanik yang biasanya memilih Demokrat, ke negara bagian yang secara historis merah seperti Texas.
Sementara itu, beberapa sayap kanan di AS memprotes gelombang imigrasi telah menyebabkan orang kulit putih “diganti” di negara mereka sendiri.
Portal berita liberal sebagian besar menggambarkan "teori penggantian" ini sebagai "teori konspirasi rasis" yang disebarkan oleh "nasionalis kulit putih".
Namun, banyak dari outlet yang sama ini telah menerbitkan artikel perayaan yang menggembar-gemborkan "hitungan mundur menuju kiamat kulit Putih".
Apakah pakar dan wartawan bersorak atau takut akan penurunan tersebut, profesor sosiologi Richard Alba mengatakan kepada The Hill bahwa orang kulit putih akan tetap menjadi "kelompok terbesar di negara ini untuk waktu yang lama".
“Dalam arti tertentu, kita sedang membentuk masyarakat arus utama jenis baru di sini, yang akan sangat beragam,” ujar dia.
tulis komentar anda