Seruan Pentolan Komunis Selamatkan Proyek Xi Jinping dari Banjir China Picu Kemarahan
Jum'at, 04 Agustus 2023 - 11:13 WIB
BEIJING - Seorang pejabat penting Partai Komunis China membuat seruan untuk menyelamatkan proyek-proyek unggulan Presiden Xi Jinping dari banjir besar yang sedang melanda.
Alih-alih direspons baik, seruan ini justru memicu kemarahan dari para korban banjir.
Seruan itu dibuat oleh Ni Yuefeng, bos Partai Komunis Provinsi Hebei, dalam sebuah video yang telah ditonton lebih dari 80 juta kali di Weibo--plattform mirip Twitter di China--pada hari Kamis.
Banyak orang mengungkapkan kemarahannya kepada Ni karena dia menyerukan kota-kota di provinsi yang berbatasan dengan Beijing untuk dengan tegas memainkan peran yang baik sebagai parit untuk ibu kota.
Dia mengatakan daerah Xiong'an—sebuah kota baru yang mulai dibangun China pada tahun 2017 yang digambarkan Xi Jinping sebagai proyek "signifikansi milenial"—mewakili "prioritas utama pengendalian banjir di provinsi kami."
Beberapa tanda pagar (tagar) yang menyinggung seruan Ni awalnya ramai di Weibo sebelum akhirnya disensor otoritas terkait.
Hu Xijin, mantan pemimpin redaksi Global Times, menulis dalam sebuah postingan di akun Weibo-nya bahwa keselamatan jiwa dan harta benda orang harus sama pentingnya di Beijing dan sekitarnya.
Dia mengkritik gagasan bahwa Hebei harus menjadi "parit" ibu kota, tanpa menyebut nama Ni.
Alih-alih direspons baik, seruan ini justru memicu kemarahan dari para korban banjir.
Seruan itu dibuat oleh Ni Yuefeng, bos Partai Komunis Provinsi Hebei, dalam sebuah video yang telah ditonton lebih dari 80 juta kali di Weibo--plattform mirip Twitter di China--pada hari Kamis.
Banyak orang mengungkapkan kemarahannya kepada Ni karena dia menyerukan kota-kota di provinsi yang berbatasan dengan Beijing untuk dengan tegas memainkan peran yang baik sebagai parit untuk ibu kota.
Dia mengatakan daerah Xiong'an—sebuah kota baru yang mulai dibangun China pada tahun 2017 yang digambarkan Xi Jinping sebagai proyek "signifikansi milenial"—mewakili "prioritas utama pengendalian banjir di provinsi kami."
Beberapa tanda pagar (tagar) yang menyinggung seruan Ni awalnya ramai di Weibo sebelum akhirnya disensor otoritas terkait.
Hu Xijin, mantan pemimpin redaksi Global Times, menulis dalam sebuah postingan di akun Weibo-nya bahwa keselamatan jiwa dan harta benda orang harus sama pentingnya di Beijing dan sekitarnya.
Dia mengkritik gagasan bahwa Hebei harus menjadi "parit" ibu kota, tanpa menyebut nama Ni.
Lihat Juga :
tulis komentar anda