Pangkalan Militer AS Dilaporkan Terinfeksi Malware China
Senin, 31 Juli 2023 - 10:13 WIB
Petunjuk pertama dari masalah tersebut muncul pada bulan Mei ketika Microsoft mendeteksi kode komputer aneh dalam sistem telekomunikasi di pulau Pasifik Guam, tempat pangkalan udara dan angkatan laut utama Amerika berada, dan di tempat lain di wilayah AS.
"Tetapi penyebaran malware di jaringan ternyata jauh lebih besar sejak saat itu, dengan militer AS dan badan keamanan saat ini sedang bekerja untuk menentukan cakupan penuhnya," lapor NYT.
Ketika dimintai komentar, penjabat juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adam R. Hodge, meyakinkan media bahwa pemerintahan Biden bekerja tanpa henti untuk mempertahankan AS dari gangguan apa pun terhadap infrastruktur penting kami, termasuk dengan mengoordinasikan upaya antarlembaga untuk melindungi sistem air, jalur pipa, kereta api dan sistem penerbangan, antara lain.
Surat kabar itu juga mengutip pernyataan Kedutaan Besar China di Washington, yang langsung menolak laporan itu dengan menyebutnya mencoreng China dengan tuduhan tidak berdasar.
"China selalu dengan tegas menentang dan menindak semua bentuk serangan dunia maya sesuai dengan hukum,” kata juru bicara kedutaan Haoming Ouyang.
Ia pun balik menuding pemerintah AS berada di belakang serangan siber yang terjadi di China.
“Instansi pemerintah China menghadapi banyak serangan siber setiap hari, yang sebagian besar berasal dari sumber di AS,” tegas Haoming.
"Tetapi penyebaran malware di jaringan ternyata jauh lebih besar sejak saat itu, dengan militer AS dan badan keamanan saat ini sedang bekerja untuk menentukan cakupan penuhnya," lapor NYT.
Ketika dimintai komentar, penjabat juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adam R. Hodge, meyakinkan media bahwa pemerintahan Biden bekerja tanpa henti untuk mempertahankan AS dari gangguan apa pun terhadap infrastruktur penting kami, termasuk dengan mengoordinasikan upaya antarlembaga untuk melindungi sistem air, jalur pipa, kereta api dan sistem penerbangan, antara lain.
Surat kabar itu juga mengutip pernyataan Kedutaan Besar China di Washington, yang langsung menolak laporan itu dengan menyebutnya mencoreng China dengan tuduhan tidak berdasar.
"China selalu dengan tegas menentang dan menindak semua bentuk serangan dunia maya sesuai dengan hukum,” kata juru bicara kedutaan Haoming Ouyang.
Ia pun balik menuding pemerintah AS berada di belakang serangan siber yang terjadi di China.
“Instansi pemerintah China menghadapi banyak serangan siber setiap hari, yang sebagian besar berasal dari sumber di AS,” tegas Haoming.
(ian)
tulis komentar anda