AS Curiga Rusia Beli Senjata Korut untuk Terus Bombardir Ukraina
Minggu, 30 Juli 2023 - 04:03 WIB
Kemunculan Shoigu di Pyongyang menandakan bahwa Rusia, anggota Dewan Keamanan PBB, telah melepaskan segala kepura-puraan untuk mencoba mengendalikan Korea Utara dan program senjata nuklirnya.
“Simbolisme menteri pertahanan Rusia yang berkeliling ruangan yang penuh dengan rudal berkemampuan nuklir yang dibangun di Korea Utara sangat mencolok dan suram,” kata Ankit Panda, pakar nuklir di Carnegie Endowment for International Peace.
Rusia, sekutu bersejarah Pyongyang, adalah salah satu dari sedikit negara yang menjaga hubungan persahabatan dengan Korea Utara, sementara Kim Jong-un telah menawarkan dukungan tanpa henti untuk invasi Moskow ke Ukraina.
Itu terjadi ketika tentara Ukraina terindikasi menggunakan roket Korea Utara yang mereka klaim sebagai senjata sitaan oleh negara "sahabat" sebelum akhirnya dikirim ke Ukraina.
Menurut Financial Times, itu diyakini sebagai laporan pertama yang menunjukkan penggunaan senjata Pyongyang oleh Ukraina melawan pasukan Rusia.
Senjata Korea Utara diperlihatkan oleh pasukan Ukraina yang mengoperasikan sistem roket peluncuran ganda Grad era Soviet di dekat kota Bakhmut yang hancur di Ukraina timur.
Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan senjata itu disita dari Rusia.
“Kami menangkap tank mereka, kami menyita peralatan mereka dan sangat mungkin ini juga hasil dari tentara Ukraina yang berhasil melakukan operasi militer,” kata Yuriy Sak, penasihat menteri pertahanan Ukraina.
“Rusia telah berbelanja berbagai jenis amunisi di semua jenis tirani, termasuk Korea Utara dan Iran,” tambahnya.
Menurut laporan intelijen AS tahun lalu, Rusia telah membeli peluru artileri dan roket dari Korea Utara.
“Simbolisme menteri pertahanan Rusia yang berkeliling ruangan yang penuh dengan rudal berkemampuan nuklir yang dibangun di Korea Utara sangat mencolok dan suram,” kata Ankit Panda, pakar nuklir di Carnegie Endowment for International Peace.
Rusia, sekutu bersejarah Pyongyang, adalah salah satu dari sedikit negara yang menjaga hubungan persahabatan dengan Korea Utara, sementara Kim Jong-un telah menawarkan dukungan tanpa henti untuk invasi Moskow ke Ukraina.
Itu terjadi ketika tentara Ukraina terindikasi menggunakan roket Korea Utara yang mereka klaim sebagai senjata sitaan oleh negara "sahabat" sebelum akhirnya dikirim ke Ukraina.
Menurut Financial Times, itu diyakini sebagai laporan pertama yang menunjukkan penggunaan senjata Pyongyang oleh Ukraina melawan pasukan Rusia.
Senjata Korea Utara diperlihatkan oleh pasukan Ukraina yang mengoperasikan sistem roket peluncuran ganda Grad era Soviet di dekat kota Bakhmut yang hancur di Ukraina timur.
Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan senjata itu disita dari Rusia.
“Kami menangkap tank mereka, kami menyita peralatan mereka dan sangat mungkin ini juga hasil dari tentara Ukraina yang berhasil melakukan operasi militer,” kata Yuriy Sak, penasihat menteri pertahanan Ukraina.
“Rusia telah berbelanja berbagai jenis amunisi di semua jenis tirani, termasuk Korea Utara dan Iran,” tambahnya.
Menurut laporan intelijen AS tahun lalu, Rusia telah membeli peluru artileri dan roket dari Korea Utara.
tulis komentar anda