Suu Kyi Dipindahkan ke Tahanan Rumah
Jum'at, 28 Juli 2023 - 01:45 WIB
YANGON - Pemimpin demokraso Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi telah dipindahkan ke tahanan rumah setelah militer menahannya menyusul kudeta pada Februari 2021.
Suu Kyi dibawa ke gedung pemerintah di Nay Pyi Taw pada hari Senin. Demikian diungkapkan sumber di penjara kepada BBC Burma. Dia menghabiskan satu tahun di sel isolasi.
Perempuan berusia 78 tahun itu menjalani hukuman 33 tahun, setelah dipenjara dalam persidangan tertutup yang dijalankan militer.
Hampir tidak ada berita yang muncul tentang kondisinya selama lebih dari dua tahun.
Belum ada konfirmasi dari militer tentang pemindahannya dari penjara, tetapi pemindahannya menjadi tahanan rumah bisa menjadi tanda positif dari pihak berwenang, yang menghadapi banyak seruan untuk membebaskan pemimpin negara yang terpilih secara demokratis itu.
Suu Kyi dikabarkan sakit, tetapi militer membantah laporan tersebut. Awal pekan ini, sebuah sumber dari penjara Nay Pyi Taw tempat dia ditahan mengatakan kepada BBC Burma bahwa dia dalam keadaan sehat.
Menteri luar negeri Thailand juga mengungkapkan bulan ini bahwa dia telah mengunjungi Suu Kyi - namun dia tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Militer telah mengatur pertemuan antara Suu Kyi dan T Khun Myat, Ketua majelis rendah parlemen. Namun militer membantah pembicaraan ini sedang berlangsung.
Sejak kudeta, Myanmar telah mengalami perang saudara, yang telah menewaskan ribuan orang. Sanksi yang dikenakan pada militer telah gagal menghentikan kekerasan.
Peraih Nobel berusia 78 tahun itu berada di bawah tahanan rumah hingga Juni tahun ini, ketika dia dipindahkan ke sel isolasi di sebuah penjara di ibu kota negara.
Dia menyangkal semua tuduhan dan kelompok hak asasi mengutuk persidangan sebagai palsu.
Putri pahlawan kemerdekaan Jenderal Aung San, dia muncul sebagai pemimpin gerakan pro-demokrasi melawan kediktatoran militer. Dia ikut mendirikan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), tetapi menjadi tahanan rumah pada tahun 1989.
Dianugerahi hadiah Nobel perdamaian, Suu Kyi adalah salah satu ikon demokrasi terkemuka dunia. Pembebasannya dari penahanan pada tahun 2010 dirayakan di Myanmar dan di seluruh dunia.
Namun dia kemudian dikritik karena membela negaranya dari tuduhan genosida di Mahkamah Internasional PBB (ICJ) setelah klaim luas bahwa Myanmar telah melakukan kekejaman terhadap Muslim Rohingya saat pemerintahannya berkuasa. Hampir satu juta dari mereka telah melarikan diri dari Myanmar dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang hidup sebagai pengungsi di negara tetangga Bangladesh.
Suu Kyi dibawa ke gedung pemerintah di Nay Pyi Taw pada hari Senin. Demikian diungkapkan sumber di penjara kepada BBC Burma. Dia menghabiskan satu tahun di sel isolasi.
Perempuan berusia 78 tahun itu menjalani hukuman 33 tahun, setelah dipenjara dalam persidangan tertutup yang dijalankan militer.
Hampir tidak ada berita yang muncul tentang kondisinya selama lebih dari dua tahun.
Belum ada konfirmasi dari militer tentang pemindahannya dari penjara, tetapi pemindahannya menjadi tahanan rumah bisa menjadi tanda positif dari pihak berwenang, yang menghadapi banyak seruan untuk membebaskan pemimpin negara yang terpilih secara demokratis itu.
Suu Kyi dikabarkan sakit, tetapi militer membantah laporan tersebut. Awal pekan ini, sebuah sumber dari penjara Nay Pyi Taw tempat dia ditahan mengatakan kepada BBC Burma bahwa dia dalam keadaan sehat.
Menteri luar negeri Thailand juga mengungkapkan bulan ini bahwa dia telah mengunjungi Suu Kyi - namun dia tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Militer telah mengatur pertemuan antara Suu Kyi dan T Khun Myat, Ketua majelis rendah parlemen. Namun militer membantah pembicaraan ini sedang berlangsung.
Sejak kudeta, Myanmar telah mengalami perang saudara, yang telah menewaskan ribuan orang. Sanksi yang dikenakan pada militer telah gagal menghentikan kekerasan.
Peraih Nobel berusia 78 tahun itu berada di bawah tahanan rumah hingga Juni tahun ini, ketika dia dipindahkan ke sel isolasi di sebuah penjara di ibu kota negara.
Dia menyangkal semua tuduhan dan kelompok hak asasi mengutuk persidangan sebagai palsu.
Putri pahlawan kemerdekaan Jenderal Aung San, dia muncul sebagai pemimpin gerakan pro-demokrasi melawan kediktatoran militer. Dia ikut mendirikan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), tetapi menjadi tahanan rumah pada tahun 1989.
Dianugerahi hadiah Nobel perdamaian, Suu Kyi adalah salah satu ikon demokrasi terkemuka dunia. Pembebasannya dari penahanan pada tahun 2010 dirayakan di Myanmar dan di seluruh dunia.
Namun dia kemudian dikritik karena membela negaranya dari tuduhan genosida di Mahkamah Internasional PBB (ICJ) setelah klaim luas bahwa Myanmar telah melakukan kekejaman terhadap Muslim Rohingya saat pemerintahannya berkuasa. Hampir satu juta dari mereka telah melarikan diri dari Myanmar dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang hidup sebagai pengungsi di negara tetangga Bangladesh.
(ahm)
tulis komentar anda