4 Negara Paling Munafik di Dunia, Banyak Standar Ganda dan Penyimpangan
Kamis, 27 Juli 2023 - 15:32 WIB
Tindakan itu jelas memicu kecaman dunia internasional dan kemarahan dari negara-negara Islam.
Mengutip laman Middle East Monitor, pemerintah Swedia di satu sisi memang mengkritik pembakaran salinan Al-Qur’an oleh Paludan.
Namun, mereka ternyata juga memberi izin tindakan tersebut dengan dalih kebebasan berekspresi sebagai bagian dari demokrasi.
Melalui tindakannya, Swedia terkesan seperti menerapkan standar ganda. Pendapat ini sempat dilontarkan mantan politisi sayap kanan Belanda bernama Arnoud van Doorn.
Dia menyoroti fenomena akhir-akhir ini terkait pembakaran salinan Al-Qur’an di Swedia dan Belanda dan melihat adanya standar ganda terhadap umat Muslim.
“Seperti yang Anda ketahui, ada standar ganda terhadap muslim. Jika Anda membakar bendera Israel, itu akan menjadi anti-Semitisme, jika Anda membakar bendera pelangi (LGBT), itu adalah ujaran kebencian. Mereka semua provokatif, itu semua tindak pidana. Tapi jika Anda membakar Al-Qur'an, merusaknya atau mengolok-oloknya dengan cara lain, maka itu adalah kebebasan berekspresi," katanya seperti dikutip Middle East Monitor.
Kemunafikan dan demokrasi menjadi dua konsep berbeda yang kerap berjalan beriringan. Tak jarang, hal ini terjadi pada sebuah negara yang mengklaim dirinya mengusung asas demokrasi, namun justru menimbulkan kegaduhan.
Sejak meraih kemerdekaan, Pakistan berdiri sebagai negara demokratis. Pada awal pendiriannya, pergolakan di negara ini tak bisa terbendung dan sempat beberapa kali terjadi kudeta.
Mengutip Modern Diplomacy, demokrasi Pakistan bisa diukur dengan beberapa indikator seperti kebebasan berbicara, kebebasan pers, proses pemilu yang adil, hingga supremasi hukum.
Mengutip laman Middle East Monitor, pemerintah Swedia di satu sisi memang mengkritik pembakaran salinan Al-Qur’an oleh Paludan.
Namun, mereka ternyata juga memberi izin tindakan tersebut dengan dalih kebebasan berekspresi sebagai bagian dari demokrasi.
Melalui tindakannya, Swedia terkesan seperti menerapkan standar ganda. Pendapat ini sempat dilontarkan mantan politisi sayap kanan Belanda bernama Arnoud van Doorn.
Dia menyoroti fenomena akhir-akhir ini terkait pembakaran salinan Al-Qur’an di Swedia dan Belanda dan melihat adanya standar ganda terhadap umat Muslim.
“Seperti yang Anda ketahui, ada standar ganda terhadap muslim. Jika Anda membakar bendera Israel, itu akan menjadi anti-Semitisme, jika Anda membakar bendera pelangi (LGBT), itu adalah ujaran kebencian. Mereka semua provokatif, itu semua tindak pidana. Tapi jika Anda membakar Al-Qur'an, merusaknya atau mengolok-oloknya dengan cara lain, maka itu adalah kebebasan berekspresi," katanya seperti dikutip Middle East Monitor.
4. Pakistan
Kemunafikan dan demokrasi menjadi dua konsep berbeda yang kerap berjalan beriringan. Tak jarang, hal ini terjadi pada sebuah negara yang mengklaim dirinya mengusung asas demokrasi, namun justru menimbulkan kegaduhan.
Sejak meraih kemerdekaan, Pakistan berdiri sebagai negara demokratis. Pada awal pendiriannya, pergolakan di negara ini tak bisa terbendung dan sempat beberapa kali terjadi kudeta.
Mengutip Modern Diplomacy, demokrasi Pakistan bisa diukur dengan beberapa indikator seperti kebebasan berbicara, kebebasan pers, proses pemilu yang adil, hingga supremasi hukum.
tulis komentar anda