Paspampres Kudeta, Gulingkan Presiden Niger Mohamed Bazoum
Kamis, 27 Juli 2023 - 08:39 WIB
NIAMEY - Kudeta militer pecah di Niger, di mana pasukan pengawal presiden (Paspampres) menjadi aktor utama penggulingan Presiden Mohamed Bazoum pada Rabu.
Angkatan Darat awalnya menentang tindakan Paspampres, namun kini berbalik mendukung penggulingan Presiden Bazoum.
Sumber kepresidenan mengatakan para anggota elite Paspampres menutup akses ke kediaman dan kantor Presiden Mohamed Bazoum di Ibu Kota Niger; Niamey.
"Setelah pembicaraan gagal, mereka menolak untuk membebaskan dia (Presiden Bazoum)," kata sumber kepresidenan, seperti dikutip AFP, Kamis (27/7/2023).
Pemimpin regional dan global menyerukan pembebasan Bazoum, yang mulai menjabat dua tahun lalu dalam transisi kekuasaan damai pertama Niger sejak kemerdekaan.
Presiden negara tetangga Benin, Patrice Talon, akan menyambangi Niamey untuk upaya mediasi. Demikian disampaikan kepala Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS).
Juru bicara Angkatan Darat Kolonel-Mayor Amadou Abdramane, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu malam, mengatakan; "Kami, pasukan pertahanan dan keamanan...telah memutuskan untuk mengakhiri rezim Presiden Bazoum."
"Ini mengikuti memburuknya situasi keamanan, tata kelola ekonomi dan sosial yang buruk," ujarnya, dikelilingi oleh sembilan tentara berseragam lainnya.
Militer mengatakan semua institusi di negara itu akan ditangguhkan, perbatasan ditutup, dan jam malam telah diberlakukan dari pukul 22.00 hingga 05.00 sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Abdramane berusaha meyakinkan masyarakat nasional dan internasional sehubungan dengan penghormatan terhadap integritas fisik dan moral dari otoritas yang digulingkan sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Sebagai salah satu dari kelompok pemimpin pro-Barat yang semakin berkurang di Sahel, Bazoum terpilih pada April 2021, mengambil alih kepemimpinan negara yang dibebani oleh kemiskinan, ketidakstabilan kronis, dan diganggu dalam beberapa tahun terakhir oleh pemberontakan jihadis.
Dalam sebuah pesan di Twitter, yang diganti namanya menjadi X, kantor kepresidenan sebelumnya mengatakan; "Unsur-unsur Pengawal Presiden (PG) memiliki temperamen...(dan) gagal mendapatkan dukungan dari angkatan bersenjata nasional dan garda nasional."
"Tentara dan garda nasional siap menyerang unsur-unsur PG yang terlibat dalam perangai ini jika mereka tidak kembali ke watak yang lebih baik," kata kantor kepresidenan.
"Presiden dan keluarganya baik-baik saja," imbuh kantor tersebut.
Beberapa jam setelah penahanannya, para pendukung Bazoum mencoba mendekati kompleks resmi, tetapi dibubarkan oleh anggota Paspampres yang melepaskan tembakan peringatan.
Satu orang terluka, tetapi tidak segera jelas apakah dia terluka oleh peluru atau jatuh saat kerumunan itu bubar.
Partai-partai koalisi penguasa Niger di Niamey mengecam apa yang mereka sebut sebagai "kegilaan bunuh diri dan anti-republik". "Elemen tertentu dari pengawal presiden mengasingkan Presiden dan keluarganya, serta menteri dalam negeri," bunyi pernyataan partai-partai koalisi penguasa.
Kecaman terhadap kudeta juga mengalir dari luar batas negara, termasuk ECOWAS dan Uni Afrika.
ECOWAS menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat Bazoum, dan memperingatkan semua yang terlibat akan bertanggung jawab atas keselamatannya.
Uni Eropa mengatakan pihaknya mengasosiasikan dirinya dengan pernyataan ECOWAS dan menyerang segala upaya untuk menggoyahkan demokrasi dan mengancam stabilitas Niger.
Sekjen PBB Antonio Guterres dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan mereka telah berbicara dengan Bazoum untuk menawarkan dukungan mereka.
Prancis- bekas kekuatan kolonial Niger—dan tetangganya; Aljazair, juga mengeluarkan kecaman, seperti yang dilakukan Bank Dunia yang mengatakan mengutuk keras setiap upaya untuk merebut kekuasaan dengan paksa atau mengacaukan Niger.
Presiden Talon diharapkan tiba di Niamey Kamis, setelah pertemuan di Abuja Rabu dengan Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu.
Tinubu mengatakan Presiden Talon akan menengahi pembicaraan Paspampres dan Presiden Bazoum, dengan maksud untuk menemukan kesepakatan.
Angkatan Darat awalnya menentang tindakan Paspampres, namun kini berbalik mendukung penggulingan Presiden Bazoum.
Sumber kepresidenan mengatakan para anggota elite Paspampres menutup akses ke kediaman dan kantor Presiden Mohamed Bazoum di Ibu Kota Niger; Niamey.
"Setelah pembicaraan gagal, mereka menolak untuk membebaskan dia (Presiden Bazoum)," kata sumber kepresidenan, seperti dikutip AFP, Kamis (27/7/2023).
Pemimpin regional dan global menyerukan pembebasan Bazoum, yang mulai menjabat dua tahun lalu dalam transisi kekuasaan damai pertama Niger sejak kemerdekaan.
Presiden negara tetangga Benin, Patrice Talon, akan menyambangi Niamey untuk upaya mediasi. Demikian disampaikan kepala Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS).
Juru bicara Angkatan Darat Kolonel-Mayor Amadou Abdramane, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu malam, mengatakan; "Kami, pasukan pertahanan dan keamanan...telah memutuskan untuk mengakhiri rezim Presiden Bazoum."
"Ini mengikuti memburuknya situasi keamanan, tata kelola ekonomi dan sosial yang buruk," ujarnya, dikelilingi oleh sembilan tentara berseragam lainnya.
Militer mengatakan semua institusi di negara itu akan ditangguhkan, perbatasan ditutup, dan jam malam telah diberlakukan dari pukul 22.00 hingga 05.00 sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Abdramane berusaha meyakinkan masyarakat nasional dan internasional sehubungan dengan penghormatan terhadap integritas fisik dan moral dari otoritas yang digulingkan sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Sebagai salah satu dari kelompok pemimpin pro-Barat yang semakin berkurang di Sahel, Bazoum terpilih pada April 2021, mengambil alih kepemimpinan negara yang dibebani oleh kemiskinan, ketidakstabilan kronis, dan diganggu dalam beberapa tahun terakhir oleh pemberontakan jihadis.
Dalam sebuah pesan di Twitter, yang diganti namanya menjadi X, kantor kepresidenan sebelumnya mengatakan; "Unsur-unsur Pengawal Presiden (PG) memiliki temperamen...(dan) gagal mendapatkan dukungan dari angkatan bersenjata nasional dan garda nasional."
"Tentara dan garda nasional siap menyerang unsur-unsur PG yang terlibat dalam perangai ini jika mereka tidak kembali ke watak yang lebih baik," kata kantor kepresidenan.
"Presiden dan keluarganya baik-baik saja," imbuh kantor tersebut.
Beberapa jam setelah penahanannya, para pendukung Bazoum mencoba mendekati kompleks resmi, tetapi dibubarkan oleh anggota Paspampres yang melepaskan tembakan peringatan.
Satu orang terluka, tetapi tidak segera jelas apakah dia terluka oleh peluru atau jatuh saat kerumunan itu bubar.
Partai-partai koalisi penguasa Niger di Niamey mengecam apa yang mereka sebut sebagai "kegilaan bunuh diri dan anti-republik". "Elemen tertentu dari pengawal presiden mengasingkan Presiden dan keluarganya, serta menteri dalam negeri," bunyi pernyataan partai-partai koalisi penguasa.
Kecaman terhadap kudeta juga mengalir dari luar batas negara, termasuk ECOWAS dan Uni Afrika.
ECOWAS menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat Bazoum, dan memperingatkan semua yang terlibat akan bertanggung jawab atas keselamatannya.
Uni Eropa mengatakan pihaknya mengasosiasikan dirinya dengan pernyataan ECOWAS dan menyerang segala upaya untuk menggoyahkan demokrasi dan mengancam stabilitas Niger.
Sekjen PBB Antonio Guterres dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan mereka telah berbicara dengan Bazoum untuk menawarkan dukungan mereka.
Prancis- bekas kekuatan kolonial Niger—dan tetangganya; Aljazair, juga mengeluarkan kecaman, seperti yang dilakukan Bank Dunia yang mengatakan mengutuk keras setiap upaya untuk merebut kekuasaan dengan paksa atau mengacaukan Niger.
Presiden Talon diharapkan tiba di Niamey Kamis, setelah pertemuan di Abuja Rabu dengan Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu.
Tinubu mengatakan Presiden Talon akan menengahi pembicaraan Paspampres dan Presiden Bazoum, dengan maksud untuk menemukan kesepakatan.
(mas)
tulis komentar anda