Profil Wang Yi, Diplomat Rubah Perak yang Kembali Menjabat Menlu China
Rabu, 26 Juli 2023 - 14:45 WIB
JAKARTA - Wang Yi, diplomat kawakan rezim komunis, kembali ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) China. Dia menggantikan juniornya; Qin Gang, yang dipecat dari posisi tersebut.
Qin Gang telah menghilang dari pandangan publik sekitar satu bulan, yang menurut Kementerian Luar Negeri China karena “masalah kesehatan”. Keberadaan Qin belum diketahui hingga saat ini, memicu spekulasi liar di kalangan publik karena dia selama ini dikenal sebagai pejabat yang sangat dekat dengan Presiden Xi Jinping.
Wang Yi sebelumnya pernah menjabat Menlu China, yakni periode 2013-2022.
Wang Yi lahir di Beijing pada 19 Oktober 1953. Dia telah dikenal sebagai diplomat kawakan dan disegani di internal Partai Komunis China.
Diplomat ini merupakan lulusan Department of Asian and African Languages of Beijing Second Foreign Languages Institutes. Dia pernah belajar bahasa Jepang dan lulus pada 1982 dengan gelar sarjana.
Dia juga memiliki gelar Magister Ekonomi. Wang memulai kariernya pada 1969 dengan bekerja di Heilongjiang Production and Construction Corps.
Berbekal relasi dan kompetensi mumpuni yang dimiliki, kariernya terus melejit. Pada 1993, Wang menjadi Minister Counsellor di Kedutaan Besar China di Jepang.
Kariernya semakin moncer ketika ditunjuk menjadi Duta Besar (Dubes) China untuk Jepang pada 2004. Sekitar tiga tahun menjabat, dia beralih tugas sebagai Sekretaris Komite BPK dan Wakil Menlu China.
Pada tahun 2013, Wang diangkat menjadi Menlu China atas persetujuan Kongres Rakyat Nasional (NPC). Jabatan ini ditempatinya hingga 2022 lalu.
Seiring kesuksesannya, Wang Yi mendapat julukan diplomat “Silver Fox” atau “Rubah Perak” dari media pemerintah China dan penggemarnya di media sosial. Julukan ini disematkan karena rambutnya yang telah beruban serta sosoknya yang memang dikenal ahli “tipu muslihat” dalam berdiplomasi.
Sejumlah rekan kenegaraan menganggap Wang sebagai sosok ramah dan menawan. Namun, di sisi lain dia juga sangat disegani tokoh-tokoh negara lain.
Dia meninggalkan jabatan Menlu China pada 2022 dan menjadi direktur kantor Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis China.
Ketika tidak menjabat Menlu China, sosoknya tetap dianggap penting oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China. Dialah yang menjadi salah satu tokoh dalam suksesnya kesepakatan damai Iran dan Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Qin Gang telah menghilang dari pandangan publik sekitar satu bulan, yang menurut Kementerian Luar Negeri China karena “masalah kesehatan”. Keberadaan Qin belum diketahui hingga saat ini, memicu spekulasi liar di kalangan publik karena dia selama ini dikenal sebagai pejabat yang sangat dekat dengan Presiden Xi Jinping.
Profil Wang Yi
Wang Yi sebelumnya pernah menjabat Menlu China, yakni periode 2013-2022.
Wang Yi lahir di Beijing pada 19 Oktober 1953. Dia telah dikenal sebagai diplomat kawakan dan disegani di internal Partai Komunis China.
Diplomat ini merupakan lulusan Department of Asian and African Languages of Beijing Second Foreign Languages Institutes. Dia pernah belajar bahasa Jepang dan lulus pada 1982 dengan gelar sarjana.
Dia juga memiliki gelar Magister Ekonomi. Wang memulai kariernya pada 1969 dengan bekerja di Heilongjiang Production and Construction Corps.
Berbekal relasi dan kompetensi mumpuni yang dimiliki, kariernya terus melejit. Pada 1993, Wang menjadi Minister Counsellor di Kedutaan Besar China di Jepang.
Kariernya semakin moncer ketika ditunjuk menjadi Duta Besar (Dubes) China untuk Jepang pada 2004. Sekitar tiga tahun menjabat, dia beralih tugas sebagai Sekretaris Komite BPK dan Wakil Menlu China.
Pada tahun 2013, Wang diangkat menjadi Menlu China atas persetujuan Kongres Rakyat Nasional (NPC). Jabatan ini ditempatinya hingga 2022 lalu.
Seiring kesuksesannya, Wang Yi mendapat julukan diplomat “Silver Fox” atau “Rubah Perak” dari media pemerintah China dan penggemarnya di media sosial. Julukan ini disematkan karena rambutnya yang telah beruban serta sosoknya yang memang dikenal ahli “tipu muslihat” dalam berdiplomasi.
Sejumlah rekan kenegaraan menganggap Wang sebagai sosok ramah dan menawan. Namun, di sisi lain dia juga sangat disegani tokoh-tokoh negara lain.
Dia meninggalkan jabatan Menlu China pada 2022 dan menjadi direktur kantor Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis China.
Ketika tidak menjabat Menlu China, sosoknya tetap dianggap penting oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China. Dialah yang menjadi salah satu tokoh dalam suksesnya kesepakatan damai Iran dan Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(mas)
tulis komentar anda