Usai Kudeta Wagner, Putin Dilindungi Ribuan Pasukan Elite hingga Jet Tempur

Selasa, 25 Juli 2023 - 00:01 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin memperkuat Garda Nasional-nya dengan ribuan pasukan elite untuk melindunginya setelah terjadi kudeta singkat oleh tentara bayaran Wagner Group bulan lalu. Foto/REUTERS
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperkuat Garda Nasional-nya dengan ribuan pasukan elite untuk melindunginya setelah terjadi kudeta singkat oleh tentara bayaran Wagner Group bulan lalu. Garda Nasional pelindung presiden juga dilengkapi tank, artileri, dan jet tempur.

Garda Nasional, yang dibentuk oleh Putin pada tahun 2016, memiliki 320.000 personel dan melapor langsung kepadanya daripada melalui Kementerian Pertahanan.

Itu dipimpin oleh mantan pengawal setia Putin, Viktor Zolotov, dan fungsi utamanya termasuk menindak protes anti-pemerintah.



Alexander Khinshtein, anggota Parlemen dari Partai Rusia Bersatu—partai pendukung Putin—mengatakan bahwa Putin secara pribadi telah memerintahkan unit pasukan khusus Kementerian Dalam Negeri; Grom, yang berkekuatan 7.000 personel untuk bergerak di bawah komandonya.



Menurut laporan The Telegraph yang mengutip para analis, perlindungan untuk Putin yang mencakup tank hingga jet tempur dapat digambarkan sebagai "Praetorian Guard" yang disejajarkan dengan pengawal elite kekaisaran Romawi yang setia kepada kaisar.

Laporan itu menambahkan bahwa setelah pemberontakan bersenjata Wagner Group, Putin mengkhawatirkan kesetiaan dinas keamanan dan perwira militernya.

Rusia menyetujui perubahan status Garda Nasional awal pekan ini dan sekarang mereka dipersenjatai dengan peralatan militer untuk menekan kegiatan kelompok bersenjata ilegal.

"Langkah ini merupakan upaya Putin untuk membuktikan kudeta terhadap Kremlin," kata Ben Noble, Associate Professor Politik Rusia di University College London, kepada The Telegraph, yang dilansir Senin (24/7/2023).

"Kremlin kemungkinan mengungkapkan kekhawatirannya tentang kemungkinan tantangan domestik di masa depan terhadap pemerintahannya," katanya.

"Pemberontakan Prigozhin telah meningkatkan tingkat ketidakpastian mengenai dukungan elite dan rakyat untuk rezim tersebut," paparnya mengacu pada bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin.

Surat kabar Vedomosti melaporkan bahwa Putin menggunakan Grom untuk menarik mantan pasukan Wagner yang tidak ingin bergabung dengan kelompok tersebut di pengasingan di Belarusia.

Andrei Soldatov, pakar dinas keamanan Rusia, mengatakan kepada The Telegraph bahwa langkah itu "signifikan".

"Putin sedang meluruskan komando dan kendali pasukan khusus setelah pemberontakan Prigozhin," katanya.

John Hardie, wakil direktur program Rusia di Foundation for Defense of Democracies, mengatakan kepada The Telegraph bahwa langkah tersebut merupakan kemenangan Zolotov karena Grom adalah unit polisi khusus Kementerian Dalam Negeri yang terakhir.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More