Salwan Momika Membakar lalu Menginjak-injak Al-Qur'an di Swedia, Apa Sih Maunya?
Sabtu, 22 Juli 2023 - 12:10 WIB
"[Momika] aktif di banyak situs media sosial, terutama TikTok dan Facebook," tulis France24 dalam laporannya.
"Namun, semua akunnya dibuat setelah dia memiliki status pengungsi di Swedia...Momika telah mem-posting lusinan video online, seringkali dengan nama negara mayoritas Muslim dalam bahasa Arab sebagai tanda pagar. Hal ini membuatnya tampak seperti dia mencoba untuk mendapatkan publisitas sebanyak mungkin untuk pembakaran Al-Quran-nya."
Izin tinggal Momika di Swedia berakhir pada April 2024, dan baru-baru ini dia ditolak dalam pengajuan izin tinggal permanen, sebuah langkah penting untuk mendapatkan kewarganegaraan.
Momika mengatakan dia adalah anggota partai nasionalis sayap kanan Swedia, Partai Demokrat Swedia. Dia sebelumnya mengatakan kepada surat kabar Swedia Aftonbladet bahwa dia bergabung dengan partai tersebut pada tahun 2022 dan ingin mencalonkan diri sebagai pemerintah untuk mereka.
Humas partai politik tersebut mengatakan kepada DW bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi atau menolak keanggotaan Momika "untuk alasan privasi dan kerahasiaan."
"Mengenai dugaan orang ini ingin mencalonkan diri untuk partai kami, kami tidak mengetahui adanya aplikasi semacam itu sejauh ini dan tidak bermaksud untuk berspekulasi tentang skenario seperti apa yang akan terjadi," tulis kantor pers Partai Demokrat Swedia dalam pernyataan email.
Irak sendiri menginginkan Momika diekstradisi dari Swedia agar bisa diadili berdasarkan hukum Irak. Tidak seperti Swedia, Irak memiliki undang-undang penistaan agama, di mana hukumannya bisa sampai tiga tahun penjara.
Pada akhir Juni, polisi Swedia mengajukan tuntutan awal terhadap Momika karena menghasut kebencian.
"Namun, semua akunnya dibuat setelah dia memiliki status pengungsi di Swedia...Momika telah mem-posting lusinan video online, seringkali dengan nama negara mayoritas Muslim dalam bahasa Arab sebagai tanda pagar. Hal ini membuatnya tampak seperti dia mencoba untuk mendapatkan publisitas sebanyak mungkin untuk pembakaran Al-Quran-nya."
Motivasi yang Meragukan
Izin tinggal Momika di Swedia berakhir pada April 2024, dan baru-baru ini dia ditolak dalam pengajuan izin tinggal permanen, sebuah langkah penting untuk mendapatkan kewarganegaraan.
Momika mengatakan dia adalah anggota partai nasionalis sayap kanan Swedia, Partai Demokrat Swedia. Dia sebelumnya mengatakan kepada surat kabar Swedia Aftonbladet bahwa dia bergabung dengan partai tersebut pada tahun 2022 dan ingin mencalonkan diri sebagai pemerintah untuk mereka.
Humas partai politik tersebut mengatakan kepada DW bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi atau menolak keanggotaan Momika "untuk alasan privasi dan kerahasiaan."
"Mengenai dugaan orang ini ingin mencalonkan diri untuk partai kami, kami tidak mengetahui adanya aplikasi semacam itu sejauh ini dan tidak bermaksud untuk berspekulasi tentang skenario seperti apa yang akan terjadi," tulis kantor pers Partai Demokrat Swedia dalam pernyataan email.
Apa yang Terjadi pada Momika Selanjutnya?
Irak sendiri menginginkan Momika diekstradisi dari Swedia agar bisa diadili berdasarkan hukum Irak. Tidak seperti Swedia, Irak memiliki undang-undang penistaan agama, di mana hukumannya bisa sampai tiga tahun penjara.
Pada akhir Juni, polisi Swedia mengajukan tuntutan awal terhadap Momika karena menghasut kebencian.
tulis komentar anda