Protes Pembakaran Al-Quran, Irak Usir Dubes Swedia
Kamis, 20 Juli 2023 - 20:41 WIB
BAGHDAD - Irak mengusir duta besar Swedia sebagai bentuk protes atas rencana pembakaran al-Quran di Stockholm. Itu dilakukan setelah ratusan pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Ibu Kota Irak.
Sebuah pernyataan pemerintah Irak menambahkan bahwa Baghdad juga menarik kembali kuasa usahanya di Swedia, dan kantor berita negara Irak melaporkan bahwa Irak telah menangguhkan izin kerja Ericsson Swedia di wilayah Irak seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (20/7/2023).
Demonstrasi hari Kamis diminta oleh pendukung ulama Syiah Muqtada al-Sadr untuk memprotes rencana pembakaran al-Quran kedua di Swedia dalam beberapa minggu, menurut postingan di grup Telegram populer yang terkait dengan ulama berpengaruh dan media pro-Sadr lainnya.
Pemerintah Irak sendiri mengutuk keras pembakaran kedutaan Swedia, menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani yang menyatakannya sebagai pelanggaran keamanan dan bersumpah untuk melindungi misi diplomatik.
Tetapi Baghdad juga telah "memberi tahu pemerintah Swedia bahwa terulangnya insiden yang melibatkan pembakaran Al-Qur'an di tanah Swedia akan memerlukan pemutusan hubungan diplomatik," kata pernyataan itu.
Sebelumnya, para pengunjuk rasa di Swedia telah mengajukan dan mendapat izin dari polisi Swedia untuk membakar al-Quran di luar kedutaan Irak pada hari Kamis.
Dalam peristiwa tersebut, pengunjuk rasa menendang dan menghancurkan sebagian buku yang mereka katakan adalah al-Quran namun meninggalkan area tersebut setelah satu jam tanpa membakarnya.
Sebuah pernyataan pemerintah Irak menambahkan bahwa Baghdad juga menarik kembali kuasa usahanya di Swedia, dan kantor berita negara Irak melaporkan bahwa Irak telah menangguhkan izin kerja Ericsson Swedia di wilayah Irak seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (20/7/2023).
Demonstrasi hari Kamis diminta oleh pendukung ulama Syiah Muqtada al-Sadr untuk memprotes rencana pembakaran al-Quran kedua di Swedia dalam beberapa minggu, menurut postingan di grup Telegram populer yang terkait dengan ulama berpengaruh dan media pro-Sadr lainnya.
Pemerintah Irak sendiri mengutuk keras pembakaran kedutaan Swedia, menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani yang menyatakannya sebagai pelanggaran keamanan dan bersumpah untuk melindungi misi diplomatik.
Tetapi Baghdad juga telah "memberi tahu pemerintah Swedia bahwa terulangnya insiden yang melibatkan pembakaran Al-Qur'an di tanah Swedia akan memerlukan pemutusan hubungan diplomatik," kata pernyataan itu.
Sebelumnya, para pengunjuk rasa di Swedia telah mengajukan dan mendapat izin dari polisi Swedia untuk membakar al-Quran di luar kedutaan Irak pada hari Kamis.
Dalam peristiwa tersebut, pengunjuk rasa menendang dan menghancurkan sebagian buku yang mereka katakan adalah al-Quran namun meninggalkan area tersebut setelah satu jam tanpa membakarnya.
tulis komentar anda