Rusia Anggap Jet Tempur F-16 di Ukraina sebagai Ancaman Nuklir
Kamis, 13 Juli 2023 - 16:30 WIB
Dalam wawancara di sela-sela KTT NATO di Vilnius pada hari Rabu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan “akan ada transfer F-16 (ke Ukraina), kemungkinan dari negara-negara Eropa yang memiliki kelebihan pasokan F-16.”
Sehari sebelumnya, Denmark mengumumkan “koalisi” yang meliputi Belanda, Belgia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Inggris, dan Swedia akan mulai melatih penerbang Ukraina untuk menerbangkan pesawat rancangan AS pada bulan Agustus.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba menyarankan awal pekan ini bahwa F-16 pertama yang dikemudikan Ukraina dapat terbang “pada akhir kuartal pertama tahun depan.”
Kiev telah menekan para pendukung asingnya untuk pesawat tempur F-16 generasi keempat selama berbulan-bulan.
Ukraina beralasan jet tempur itu sangat penting dalam memberikan perlindungan udara bagi pasukan Ukraina dan mempertahankan wilayah udara Ukraina di tengah kampanye rudal besar-besaran Rusia yang menargetkan fasilitas militer dan infrastruktur energi.
AS dan sekutunya awalnya mengesampingkan pengiriman jet, mengatakan F-16 bukan jenis perangkat keras yang dibutuhkan Ukraina. Namun Barat mengubah pendirian mereka tentang masalah ini seiring waktu.
Pada bulan Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak ada keraguan F-16 “akan terbakar” setelah dikirim ke Ukraina, seperti yang terjadi pada tank dan senjata lain yang dipasok Barat.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Sehari sebelumnya, Denmark mengumumkan “koalisi” yang meliputi Belanda, Belgia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Inggris, dan Swedia akan mulai melatih penerbang Ukraina untuk menerbangkan pesawat rancangan AS pada bulan Agustus.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba menyarankan awal pekan ini bahwa F-16 pertama yang dikemudikan Ukraina dapat terbang “pada akhir kuartal pertama tahun depan.”
Kiev telah menekan para pendukung asingnya untuk pesawat tempur F-16 generasi keempat selama berbulan-bulan.
Ukraina beralasan jet tempur itu sangat penting dalam memberikan perlindungan udara bagi pasukan Ukraina dan mempertahankan wilayah udara Ukraina di tengah kampanye rudal besar-besaran Rusia yang menargetkan fasilitas militer dan infrastruktur energi.
AS dan sekutunya awalnya mengesampingkan pengiriman jet, mengatakan F-16 bukan jenis perangkat keras yang dibutuhkan Ukraina. Namun Barat mengubah pendirian mereka tentang masalah ini seiring waktu.
Pada bulan Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak ada keraguan F-16 “akan terbakar” setelah dikirim ke Ukraina, seperti yang terjadi pada tank dan senjata lain yang dipasok Barat.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(sya)
tulis komentar anda