Keluhkan Pasukan Bertempur Tanpa IstIrahat, Jenderal Rusia Dicopot
Kamis, 13 Juli 2023 - 13:40 WIB
MOSKOW - Seorang jenderal Rusia dicopot dari jabatannya setelah dia mengkritik taktik perang di Ukraina yang memaksa pasukan Moskow bertempur tanpa istirahat.
Mayor Jenderal Ivan Popov, dicopot sebagai komandan Angkatan Darat Gabungan ke-58 Rusia yang ditugaskan di Ukraina selatan.
Popov berbicara kepada tentara dalam pesan suara yang diedarkan di Telegram pada hari Rabu bahwa telah dicopot dari jabatannya karena mengkritik inefisiensi militer Rusia dalam perangnya di Ukraina.
“Saya menarik perhatian pada tragedi terbesar perang modern—kurangnya pengintaian dan serangan balik artileri serta banyaknya kematian dan cedera yang disebabkan oleh artileri musuh,” kata Popov, menurut pesan suaranya yang juga dibagikan di saluran anggota Parlemen Rusia, Andrei Gurulyov, Kamis (13/7/2023).
Popov, yang unitnya bertempur di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina selatan, mengkritik keras atasannya.
“Para prajurit angkatan bersenjata Ukraina tidak dapat menerobos front kami, tetapi dari belakang panglima tertinggi memberikan pukulan berbahaya kepada kami dengan memenggal kepala tentara pada saat yang paling kritis dan menegangkan,” kata Popov dalam pesannya.
Sebelumnya, pada hari Rabu, saluran Telegram lain melaporkan bahwa Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov menyebut Popov sebagai "alarmist" dan mencopotnya.
Belum ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan Rusia mengenai nasib Popov.
Mayor Jenderal Ivan Popov, dicopot sebagai komandan Angkatan Darat Gabungan ke-58 Rusia yang ditugaskan di Ukraina selatan.
Popov berbicara kepada tentara dalam pesan suara yang diedarkan di Telegram pada hari Rabu bahwa telah dicopot dari jabatannya karena mengkritik inefisiensi militer Rusia dalam perangnya di Ukraina.
“Saya menarik perhatian pada tragedi terbesar perang modern—kurangnya pengintaian dan serangan balik artileri serta banyaknya kematian dan cedera yang disebabkan oleh artileri musuh,” kata Popov, menurut pesan suaranya yang juga dibagikan di saluran anggota Parlemen Rusia, Andrei Gurulyov, Kamis (13/7/2023).
Popov, yang unitnya bertempur di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina selatan, mengkritik keras atasannya.
“Para prajurit angkatan bersenjata Ukraina tidak dapat menerobos front kami, tetapi dari belakang panglima tertinggi memberikan pukulan berbahaya kepada kami dengan memenggal kepala tentara pada saat yang paling kritis dan menegangkan,” kata Popov dalam pesannya.
Sebelumnya, pada hari Rabu, saluran Telegram lain melaporkan bahwa Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov menyebut Popov sebagai "alarmist" dan mencopotnya.
Belum ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan Rusia mengenai nasib Popov.
tulis komentar anda