Korea Utara Ancam AS Waspadai Kecelakaan yang Mengejutkan Terkait Nuklir
Senin, 10 Juli 2023 - 17:15 WIB
PYONGYANG - Militer Korea Utara (Korut) menuduh Pentagon memperparah ketegangan ke tingkat kritis dan mendorong kawasan Korea lebih dekat dari sebelumnya ke bencana nuklir.
Korut memperingatkan salah langkah dapat menyebabkan "kecelakaan yang mengejutkan", menurut pernyataan panjang yang disiarkan media pemerintah Pyongyang pada Senin (10/7/2023).
“Semenanjung Korea berada di ambang konflik nuklir karena tindakan militer provokatif AS," klaim Kementerian Pertahanan di Pyongyang.
Peringatan Korut itu merujuk pada rencana Washington mengirim kapal selam bersenjata nuklir ke Korea Selatan (Korsel) secara bergilir.
“Upaya AS memperkenalkan senjata nuklir strategis ke semenanjung Korea adalah pemerasan nuklir yang paling tidak terselubung terhadap DPRK (Korut) dan negara-negara tetangganya serta ancaman dan tantangan besar bagi perdamaian dan keamanan regional dan global,” tegas juru bicara militer Korut yang tidak disebutkan namanya.
Pyongyang kemudian menuduh Washington secara drastis meningkatkan kegiatan mata-matanya dan berulang kali melanggar wilayah udara Korea Utara.
Korut menambahkan, “AS pasti harus membayar mahal untuk spionase udara provokatifnya.”
“Tidak ada jaminan bahwa kecelakaan mengejutkan seperti jatuhnya pesawat pengintai strategis Angkatan Udara AS tidak akan terjadi di Laut Timur Korea,” tegas juru bicara itu.
Korut memperingatkan salah langkah dapat menyebabkan "kecelakaan yang mengejutkan", menurut pernyataan panjang yang disiarkan media pemerintah Pyongyang pada Senin (10/7/2023).
“Semenanjung Korea berada di ambang konflik nuklir karena tindakan militer provokatif AS," klaim Kementerian Pertahanan di Pyongyang.
Peringatan Korut itu merujuk pada rencana Washington mengirim kapal selam bersenjata nuklir ke Korea Selatan (Korsel) secara bergilir.
“Upaya AS memperkenalkan senjata nuklir strategis ke semenanjung Korea adalah pemerasan nuklir yang paling tidak terselubung terhadap DPRK (Korut) dan negara-negara tetangganya serta ancaman dan tantangan besar bagi perdamaian dan keamanan regional dan global,” tegas juru bicara militer Korut yang tidak disebutkan namanya.
Pyongyang kemudian menuduh Washington secara drastis meningkatkan kegiatan mata-matanya dan berulang kali melanggar wilayah udara Korea Utara.
Korut menambahkan, “AS pasti harus membayar mahal untuk spionase udara provokatifnya.”
“Tidak ada jaminan bahwa kecelakaan mengejutkan seperti jatuhnya pesawat pengintai strategis Angkatan Udara AS tidak akan terjadi di Laut Timur Korea,” tegas juru bicara itu.
tulis komentar anda