Indonesia Diminta Seret Pelaku dan Dalang Tragedi Berdarah Urumqi ke Mahkamah Internasional

Jum'at, 07 Juli 2023 - 14:39 WIB
Aksi damai mahasiswa dan warga muslim Uighur 5 Juli 2009 tersebut dijawab Beijing dengan memerintahkan polisi dan tentara untuk melepaskan tembakan ke arah massa sehingga memicu kerusuhan.

Anehnya, pihak berwenang China melaporkan 197 orang (kebanyakan dari warga suku Han) tewas dan 700 orang lainnya terluka dalam kerusuhan tersebut.

“Dari informasi sejumlah media, Sekretaris Partai Komunis China di Xinjiang, Wang Lequan, muncul di televisi nasional menegur muslim Uighur, dan mendesak Suku Han China untuk membalas dendam,” terang AB Solissa.

“Tersulut provokasi Wang Lequan, orang-orang Suku Han yang berbekal senjata tajam, mengamuk di Urumqi untuk membalas dendam, membunuh seluruh orang Uighur yang mereka temui,” tutur AB Solissa.

CENTRIS memiliki pandangan bahwasanya kejahatan kemanusiaan yang terjadi dalam Tragedi Berdarah Urumqi dapat segera di bawa ke PBB dengan sejumlah bukti kuat lainnya.



Diantaranya pengakuan saksi hidup, yakni orang-orang Uighur yang berhasil lolos dari peristiwa pembantaian tersebut.

“Diberbagai media, mereka mengaku melihat langsung pembantaian yang dilakukan polisi dan tentara China, serta pembunuhan secara membabi-buta oleh orang-orang Suku Han terhadap muslim Uighur di Urumqi. Ini bisa jadi novum baru,” jelas AB Solissa.

Dari keterangan para saksi, diperoleh informasi jika polisi dan tentara Beijing dengan cepat membersihkan sisa-sisa pembantaian sehingga keesokan harinya lokasi tewasnya ratusan muslim Uighur telah bersih dari sisa-sisa tubuh maupun darah korban yang tewas atau terluka.

CENTRIS menduga Tragedi Urumqi adalah titik awal upaya China untuk mereduksi atau melakukan program genosida muslim Uighur, mengingat populasi muslim Uighur dan kertertarikan masyarakat China akan Islam semakin tinggi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More