Malaysia Serukan Reformasi Serius di PBB Seiring Meningkatnya Tantangan Dunia

Kamis, 06 Juli 2023 - 13:23 WIB
Meskipun reformasi adalah proses yang kompleks dan menantang, ada beberapa hambatan yang perlu diatasi untuk mencapai tujuan tersebut.

Salah satu hambatan utama dalam reformasi PBB adalah struktur birokrasi yang rumit dan proses pengambilan keputusan yang lambat.

Dengan 193 negara anggota, setiap keputusan penting memerlukan persetujuan dari sejumlah besar negara, yang sering kali mengakibatkan keputusan yang terlambat atau bahkan terhambat.

Reformasi perlu melibatkan penyederhanaan struktur birokrasi dan pengambilan keputusan yang lebih efisien.

Selain itu, PBB tergantung pada kontribusi finansial dari negara-negara anggota untuk menjalankan operasinya.

Namun, banyak negara anggota yang mengalami keterbatasan keuangan atau tidak memenuhi kewajiban keuangannya secara tepat waktu.

Hal ini dapat mempengaruhi kinerja PBB dalam menjalankan mandatnya. Reformasi perlu melibatkan peningkatan keuangan yang stabil dan berkelanjutan, serta pemerataan kontribusi negara anggota.

Tak hanya itu, reformasi total PBB membutuhkan konsensus global dari semua negara anggota. Namun, terdapat perbedaan pendapat dan kepentingan di antara negara-negara tersebut, yang dapat menghambat kemajuan dalam reformasi.

Beberapa negara mungkin enggan untuk mengorbankan kepentingan nasional mereka dalam mendukung perubahan yang substansial dalam struktur dan kebijakan PBB.

Penting untuk membangun dialog dan kerjasama yang lebih kuat untuk mencapai kesepakatan bersama.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More