Perang Lawan Ukraina, Kapal Perang Rusia di Laut Hitam Hanya Tersisa Dua
Senin, 03 Juli 2023 - 08:27 WIB
"Ketika Anda melihat jumlah kapal Rusia yang beroperasi di Laut Hitam sekarang, jumlahnya jauh lebih rendah daripada yang pernah kita lihat di masa lalu," katanya.
Armada Laut Hitam Rusia adalah salah satu komando strategis operasional penting Angkatan Laut Rusia, yang menampilkan campuran berbagai kelas kapal perang dan kapal selam.
Biasanya, mereka termasuk fregat, seperti kelas Admiral Grigorovich, yang dirancang untuk perang anti-kapal dan anti-kapal selam.
Hadir juga korvet yang lebih kecil, seperti kelas Buyan-M, yang dilengkapi dengan sistem rudal jelajah Kalibr, senjata serbaguna yang mampu menyerang target dalam jarak jauh.
Armada tersebut juga memiliki kapal pendarat besar, yang dapat digunakan untuk tugas penyerangan atau transportasi amfibi. Kapal selam diesel-listrik, terutama kelas Kilo yang di-upgrade, merupakan bagian penting lain dari komposisi Armada Laut Hitam—yang menjalankan tugas anti-kapal dan anti-kapal selam.
Selain itu, armada tersebut mencakup berbagai kapal dan pesawat tambahan, memberikan dukungan logistik dan kemampuan udara. Armada serbaguna ini memungkinkan Rusia mempertahankan kehadiran Angkatan Laut yang kuat di wilayah Laut Hitam, yang mampu menjalankan berbagai misi.
Keputusan untuk mengurangi jumlah kapal perang pembawa rudal di Armada Laut Hitam menjadi hanya dua kemungkinan merupakan akibat dari ancaman atau kerugian yang besar.
Ini bisa jadi karena aksi militer langsung yang mengakibatkan kerusakan atau kehancuran signifikan pada kapal Rusia. Bisa juga sebagai tanggapan atas serangan balik Ukraina yang sukses yang menargetkan aset Angkatan Laut Rusia.
Skenario lain bisa berupa penerapan sanksi yang melumpuhkan oleh kekuatan internasional, sehingga menyulitkan Rusia untuk mempertahankan dan mengoperasikan armadanya karena kurangnya sumber daya atau suku cadang yang diperlukan.
Akhirnya, masalah internal yang cukup besar, seperti pemberontakan—seperti yang terjadi pada bencana pemberontakan Wagner terbaru yang berumur pendek terhadap Kremlin—, kegagalan teknis, atau krisis logistik, dapat memaksa pengurangan armada aktif di Laut Hitam.
Armada Laut Hitam Rusia adalah salah satu komando strategis operasional penting Angkatan Laut Rusia, yang menampilkan campuran berbagai kelas kapal perang dan kapal selam.
Biasanya, mereka termasuk fregat, seperti kelas Admiral Grigorovich, yang dirancang untuk perang anti-kapal dan anti-kapal selam.
Hadir juga korvet yang lebih kecil, seperti kelas Buyan-M, yang dilengkapi dengan sistem rudal jelajah Kalibr, senjata serbaguna yang mampu menyerang target dalam jarak jauh.
Armada tersebut juga memiliki kapal pendarat besar, yang dapat digunakan untuk tugas penyerangan atau transportasi amfibi. Kapal selam diesel-listrik, terutama kelas Kilo yang di-upgrade, merupakan bagian penting lain dari komposisi Armada Laut Hitam—yang menjalankan tugas anti-kapal dan anti-kapal selam.
Selain itu, armada tersebut mencakup berbagai kapal dan pesawat tambahan, memberikan dukungan logistik dan kemampuan udara. Armada serbaguna ini memungkinkan Rusia mempertahankan kehadiran Angkatan Laut yang kuat di wilayah Laut Hitam, yang mampu menjalankan berbagai misi.
Keputusan untuk mengurangi jumlah kapal perang pembawa rudal di Armada Laut Hitam menjadi hanya dua kemungkinan merupakan akibat dari ancaman atau kerugian yang besar.
Ini bisa jadi karena aksi militer langsung yang mengakibatkan kerusakan atau kehancuran signifikan pada kapal Rusia. Bisa juga sebagai tanggapan atas serangan balik Ukraina yang sukses yang menargetkan aset Angkatan Laut Rusia.
Skenario lain bisa berupa penerapan sanksi yang melumpuhkan oleh kekuatan internasional, sehingga menyulitkan Rusia untuk mempertahankan dan mengoperasikan armadanya karena kurangnya sumber daya atau suku cadang yang diperlukan.
Akhirnya, masalah internal yang cukup besar, seperti pemberontakan—seperti yang terjadi pada bencana pemberontakan Wagner terbaru yang berumur pendek terhadap Kremlin—, kegagalan teknis, atau krisis logistik, dapat memaksa pengurangan armada aktif di Laut Hitam.
tulis komentar anda