Penelitian Ungkap Terdapat 6 Jenis Covid-19 dengan Gejala Berbeda
Senin, 27 Juli 2020 - 03:00 WIB
Para peneliti menemukan bahwa beberapa 'jenis' Covid-19 lebih umum daripada yang lain dan bahwa jenis-jenis tertentu lebih kuat berkorelasi dengan rawat inap pasien.
(Baca: Jerman Percaya Gelombang Kedua Covid-19 Sudah Tiba di Wilayahnya )
Secara umum, pasien Covid-19 yang gejalanya mirip flu atau gastrointestinal cenderung tidak perlu dirawat di rumah sakit dibandingkan pasien dengan nyeri otot, kebingungan, kelelahan, dan gejala lainnya.
Orang yang melaporkan klaster satu, dua dan tiga ditemukan jauh lebih kecil kemungkinannya membutuhkan bantuan pernapasan. Namun, orang-orang dalam kelompok empat, lima dan enam secara signifikan lebih mungkin memerlukan bantuan pernapasan.
Hampir 20 persen dari pasien cluster enam membutuhkan bantuan pernapasan, seperti yang dilakukan masing-masing 8,6 dan 9,9 persen dari cluster empat dan lima.
Pasien di cluster enam adalah yang paling berisiko, dengan hampir setengah berakhir di rumah sakit, dibandingkan dengan hanya 16 persen di cluster satu.
"Temuan ini memiliki implikasi penting untuk perawatan dan pemantauan orang-orang yang paling rentan terhadap Covid-19 yang parah," ujar Claire Steves, seorang konsultan geriatrik dan anggota tim yang mengerjakan penelitian ini.
(Baca: Jerman Percaya Gelombang Kedua Covid-19 Sudah Tiba di Wilayahnya )
Secara umum, pasien Covid-19 yang gejalanya mirip flu atau gastrointestinal cenderung tidak perlu dirawat di rumah sakit dibandingkan pasien dengan nyeri otot, kebingungan, kelelahan, dan gejala lainnya.
Orang yang melaporkan klaster satu, dua dan tiga ditemukan jauh lebih kecil kemungkinannya membutuhkan bantuan pernapasan. Namun, orang-orang dalam kelompok empat, lima dan enam secara signifikan lebih mungkin memerlukan bantuan pernapasan.
Hampir 20 persen dari pasien cluster enam membutuhkan bantuan pernapasan, seperti yang dilakukan masing-masing 8,6 dan 9,9 persen dari cluster empat dan lima.
Pasien di cluster enam adalah yang paling berisiko, dengan hampir setengah berakhir di rumah sakit, dibandingkan dengan hanya 16 persen di cluster satu.
"Temuan ini memiliki implikasi penting untuk perawatan dan pemantauan orang-orang yang paling rentan terhadap Covid-19 yang parah," ujar Claire Steves, seorang konsultan geriatrik dan anggota tim yang mengerjakan penelitian ini.
(esn)
tulis komentar anda