Remaja Ditembak Mati Polisi, Macron: Tidak Dapat Dimaafkan
Rabu, 28 Juni 2023 - 23:34 WIB
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam penembakan terhadap seorang remaja oleh polisi. Ia menyebutnya tidak dapat dimaafkan dan tidak ada yang membenarkan kematian seorang remaja.
Komentar Macron muncul setelah protes atas pembunuhan itu mencengkeram wilayah Paris semalam.
Seorang petugas polisi sedang diselidiki atas pembunuhan karena menembak seorang remaja, yang berasal dari Afrika Utara. Jaksa mengatakan korban gagal mematuhi perintah untuk menghentikan mobilnya pada Senin pagi.
Kementerian Dalam Negeri Prancis menyerukan semua pihak untuk tenang setelah setidaknya 31 orang ditangkap dalam bentrokan semalam, terutama di pinggiran Paris, Nanterre, tempat korban tinggal, dengan pemuda membakar mobil dan menembakkan kembang api ke arah polisi, yang menyemprot orang dengan gas air mata.
"Kami memiliki seorang remaja yang terbunuh, itu tidak dapat dijelaskan dan dimaafkan," kata Macron kepada wartawan di Marseille.
"Tidak ada yang membenarkan kematian seorang pemuda," tegasnya, sebelum meminta pengadilan untuk melakukan tugasnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/6/2023).
Kelompok HAM menuduh rasisme sistemik di dalam lembaga penegak hukum di Prancis, tuduhan yang sebelumnya dibantah oleh Macron.
Sebuah video yang dibagikan di media sosial, diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan dua petugas polisi di samping mobil, sebuah Mercedes AMG, dengan satu orang menembak pengemudi saat mobil itu menjauh. Dia kemudian meninggal karena luka-lukanya, kata jaksa setempat.
Komentar Macron muncul setelah protes atas pembunuhan itu mencengkeram wilayah Paris semalam.
Seorang petugas polisi sedang diselidiki atas pembunuhan karena menembak seorang remaja, yang berasal dari Afrika Utara. Jaksa mengatakan korban gagal mematuhi perintah untuk menghentikan mobilnya pada Senin pagi.
Kementerian Dalam Negeri Prancis menyerukan semua pihak untuk tenang setelah setidaknya 31 orang ditangkap dalam bentrokan semalam, terutama di pinggiran Paris, Nanterre, tempat korban tinggal, dengan pemuda membakar mobil dan menembakkan kembang api ke arah polisi, yang menyemprot orang dengan gas air mata.
"Kami memiliki seorang remaja yang terbunuh, itu tidak dapat dijelaskan dan dimaafkan," kata Macron kepada wartawan di Marseille.
"Tidak ada yang membenarkan kematian seorang pemuda," tegasnya, sebelum meminta pengadilan untuk melakukan tugasnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/6/2023).
Kelompok HAM menuduh rasisme sistemik di dalam lembaga penegak hukum di Prancis, tuduhan yang sebelumnya dibantah oleh Macron.
Sebuah video yang dibagikan di media sosial, diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan dua petugas polisi di samping mobil, sebuah Mercedes AMG, dengan satu orang menembak pengemudi saat mobil itu menjauh. Dia kemudian meninggal karena luka-lukanya, kata jaksa setempat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda