Pencipta Bom Nuklir Rusia Bunuh Diri saat Putin Bertekad Perkuat Kekuatan Atomnya
Jum'at, 23 Juni 2023 - 07:59 WIB
MOSKOW - Fisikawan terkenal pencipta bom nuklir Rusia, Grigory Klinishov, ditemukan tewas karena bunuh diri di apartemen Moskow.
Kematiannya yang tragis terjadi justru saat Presiden Vladimir Putin bertekad memperkuat persenjataan atom negara tersebut.
Klinishov merupakan salah satu pencipta bom termonuklir dua tahap Uni Soviet.
Klinishov, yang berusia 90-an tahun, meninggal pada 17 Juni 2023. Mengutip laporan dari kantor berita TASS, Jumat (23/6/2023), sebuah catatan bunuh diri ditemukan di samping tubuhnya di sebuah apartemen di pusat kota Moskow.
Menurut media pemerintah berbahasa Rusia, penyelidikan telah dibuka atas kematian Klinishov.
Ilmuwan yang lahir pada tahun 1930 itu merupakan salah satu pencipta RDS-37 Rusia—bom termonuklir yang pertama kali diuji coba pada tahun 1955.
Hasil dari uji coba RDS-37 begitu kuat ketika dijatuhkan dari pesawat pengebom Rusia di lokasi pengujian sehingga gelombang kejut memecahkan jendela dalam radius 240 km (149 mil) dari pusat ledakan.
Uji coba bom nuklir itu juga dilaporkan menelan beberapa korban karena ledakannya menyebabkan bangunan runtuh, termasuk seorang anak kecil yang meninggal di kota kecil sekitar 75 km (47 mil) jauhnya.
Kematiannya yang tragis terjadi justru saat Presiden Vladimir Putin bertekad memperkuat persenjataan atom negara tersebut.
Klinishov merupakan salah satu pencipta bom termonuklir dua tahap Uni Soviet.
Klinishov, yang berusia 90-an tahun, meninggal pada 17 Juni 2023. Mengutip laporan dari kantor berita TASS, Jumat (23/6/2023), sebuah catatan bunuh diri ditemukan di samping tubuhnya di sebuah apartemen di pusat kota Moskow.
Menurut media pemerintah berbahasa Rusia, penyelidikan telah dibuka atas kematian Klinishov.
Ilmuwan yang lahir pada tahun 1930 itu merupakan salah satu pencipta RDS-37 Rusia—bom termonuklir yang pertama kali diuji coba pada tahun 1955.
Hasil dari uji coba RDS-37 begitu kuat ketika dijatuhkan dari pesawat pengebom Rusia di lokasi pengujian sehingga gelombang kejut memecahkan jendela dalam radius 240 km (149 mil) dari pusat ledakan.
Uji coba bom nuklir itu juga dilaporkan menelan beberapa korban karena ledakannya menyebabkan bangunan runtuh, termasuk seorang anak kecil yang meninggal di kota kecil sekitar 75 km (47 mil) jauhnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda