5 Fakta Kenaikan Populasi Dunia di saat Resesi Seks Terus Menguat
Rabu, 14 Juni 2023 - 16:15 WIB
Foto/Reuters
Sejak 2017 hingga 2050, diperkirakan setengah dari pertumbuhan populasi dunia akan terkonsentrasi hanya di sembilan negara: India, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Pakistan, Ethiopia, Republik Persatuan Tanzania, Amerika Serikat, Uganda dan India.
Kelompok 47 negara kurang berkembang terus memiliki tingkat fertilitas yang relatif tinggi, yaitu mencapai 4,3 kelahiran per perempuan pada 2010-2015. Akibatnya, populasi negara-negara ini tumbuh pesat, sekitar 2,4% per tahun.
Meskipun tingkat peningkatan ini diperkirakan akan melambat secara signifikan selama beberapa dekade mendatang, populasi gabungan negara berkembang, kira-kira diproyeksikan mencapai 1,9 miliar orang pada 2050.
Konsentrasi pertumbuhan populasi global di negara-negara termiskin menghadirkan tantangan besar bagi pemerintah dalam mengimplementasikan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Mereka berupaya mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, memperluas dan memperbarui sistem kesehatan dan pendidikan, mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi ketidaksetaraan dan pastikan tidak ada yang tertinggal.
Foto/Reuters
Dalam beberapa tahun terakhir, kesuburan telah menurun di hampir semua wilayah di dunia. Namun di Afrika, di mana tingkat kesuburan tertinggi dibandingkan wilayah mana pun.
Semakin banyak negara sekarang memiliki tingkat kesuburan di bawah tingkat yang diperlukan untuk penggantian generasi berikutnya (kira-kira 2,1 kelahiran per wanita), dan beberapa telah berada dalam situasi tersebut selama beberapa dekade.
Kesuburan yang lebih rendah juga menyebabkan populasi yang menua. Penurunan tingkat kesuburan tidak hanya menghasilkan laju pertumbuhan penduduk yang lebih lambat tetapi juga pada populasi yang lebih tua.
Sejak 2017 hingga 2050, diperkirakan setengah dari pertumbuhan populasi dunia akan terkonsentrasi hanya di sembilan negara: India, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Pakistan, Ethiopia, Republik Persatuan Tanzania, Amerika Serikat, Uganda dan India.
Kelompok 47 negara kurang berkembang terus memiliki tingkat fertilitas yang relatif tinggi, yaitu mencapai 4,3 kelahiran per perempuan pada 2010-2015. Akibatnya, populasi negara-negara ini tumbuh pesat, sekitar 2,4% per tahun.
Meskipun tingkat peningkatan ini diperkirakan akan melambat secara signifikan selama beberapa dekade mendatang, populasi gabungan negara berkembang, kira-kira diproyeksikan mencapai 1,9 miliar orang pada 2050.
Konsentrasi pertumbuhan populasi global di negara-negara termiskin menghadirkan tantangan besar bagi pemerintah dalam mengimplementasikan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Mereka berupaya mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, memperluas dan memperbarui sistem kesehatan dan pendidikan, mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi ketidaksetaraan dan pastikan tidak ada yang tertinggal.
3. Tingkat Kesuburan Tak Berpengaruh
Foto/Reuters
Dalam beberapa tahun terakhir, kesuburan telah menurun di hampir semua wilayah di dunia. Namun di Afrika, di mana tingkat kesuburan tertinggi dibandingkan wilayah mana pun.
Semakin banyak negara sekarang memiliki tingkat kesuburan di bawah tingkat yang diperlukan untuk penggantian generasi berikutnya (kira-kira 2,1 kelahiran per wanita), dan beberapa telah berada dalam situasi tersebut selama beberapa dekade.
Kesuburan yang lebih rendah juga menyebabkan populasi yang menua. Penurunan tingkat kesuburan tidak hanya menghasilkan laju pertumbuhan penduduk yang lebih lambat tetapi juga pada populasi yang lebih tua.
tulis komentar anda