Shalat Jumat di Hagia Sophia Jadi Mahkota Perjuangan Muslim
Jum'at, 24 Juli 2020 - 05:37 WIB
"Langkah Hagia Sophia adalah tanda menuju "mencapai kebebasan" untuk masjid al-Aqsa di Yerusalem," kata Erdogan awal bulan ini.
Erdogan, seorang Muslim yang saleh, mendukung kampanye untuk mengkonversi Hagia Sophia sebelum pemilihan lokal tahun lalu yang merupakan pukulan menyakitkan bagi Partai AK yang berkuasa. Para pejabat mengatakan langkah itu membahas keinginan yang mengakar dalam di negara itu.
"Keputusan untuk mengubah museum Hagia Sophia menjadi masjid didasarkan pada permintaan lama oleh sebagian besar rakyat Turki," kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin.
"Kami percaya lebih masuk akal untuk menggunakannya sebagai rumah ibadah," imbuhnya.
Ia mengatakan di bawah pemerintahan Erdogan, gereja-gereja dan sinagoge yang melayani komunitas minoritas Kristen dan Yahudi Turki juga telah dibangun, atau dibangun kembali.
Di Hagia Sophia, fresko Kristen dan mosaik berkilauan yang menghiasi kubah besar dan aula tengah akan ditutup oleh tirai selama waktu shalat Muslim, tetapi tetap dipajang selama sisa waktu itu.
"Itu bagian dari tradisi hukum Islam, sama seperti tradisi Yahudi di mana Anda tidak seharusnya memiliki banyak deskripsi dan lukisan, saat Anda sedang berdoa," kata Kalin.
"Mereka akan dilindungi selama waktu doa, dan di waktu lain mereka akan terbuka untuk semua orang," terangnya kepada Reuters.
"Ikon dan karya seni di lantai atas gedung dan galeri samping akan tetap terbuka," tambahnya.
Gambar-gambar dari dalam Hagia Sophia minggu ini menunjukkan karpet besar diletakkan di lantai dalam persiapan untuk sholat.
Erdogan, seorang Muslim yang saleh, mendukung kampanye untuk mengkonversi Hagia Sophia sebelum pemilihan lokal tahun lalu yang merupakan pukulan menyakitkan bagi Partai AK yang berkuasa. Para pejabat mengatakan langkah itu membahas keinginan yang mengakar dalam di negara itu.
"Keputusan untuk mengubah museum Hagia Sophia menjadi masjid didasarkan pada permintaan lama oleh sebagian besar rakyat Turki," kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin.
"Kami percaya lebih masuk akal untuk menggunakannya sebagai rumah ibadah," imbuhnya.
Ia mengatakan di bawah pemerintahan Erdogan, gereja-gereja dan sinagoge yang melayani komunitas minoritas Kristen dan Yahudi Turki juga telah dibangun, atau dibangun kembali.
Di Hagia Sophia, fresko Kristen dan mosaik berkilauan yang menghiasi kubah besar dan aula tengah akan ditutup oleh tirai selama waktu shalat Muslim, tetapi tetap dipajang selama sisa waktu itu.
"Itu bagian dari tradisi hukum Islam, sama seperti tradisi Yahudi di mana Anda tidak seharusnya memiliki banyak deskripsi dan lukisan, saat Anda sedang berdoa," kata Kalin.
"Mereka akan dilindungi selama waktu doa, dan di waktu lain mereka akan terbuka untuk semua orang," terangnya kepada Reuters.
"Ikon dan karya seni di lantai atas gedung dan galeri samping akan tetap terbuka," tambahnya.
Gambar-gambar dari dalam Hagia Sophia minggu ini menunjukkan karpet besar diletakkan di lantai dalam persiapan untuk sholat.
tulis komentar anda