AS Setujui Bantuan Militer Baru untuk Ukraina, Termasuk Amunisi Drone Tempur

Jum'at, 02 Juni 2023 - 01:55 WIB
AS Setujui Bantuan Militer Baru untuk Ukraina, Termasuk Amunisi Drone Tempur. FOTO/Reuters
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyetujui paket bantuan militer baru untuk Ukraina yang berjumlah hingga USD300 juta. Paket bantuan itu mencakup amunisi tambahan untuk drone dan berbagai senjata lainnya.

Para pejabat AS mengatakan, tidak ada dugaan bahwa drone atau amunisi buatan AS digunakan dalam serangan Moskow, yang disalahkan Kremlin atas Ukraina. Pemerintahan Biden mengatakan telah menjelaskan kepada Ukraina bahwa senjata buatan AS tidak boleh digunakan untuk serangan di dalam wilayah Rusia.





“Kami tidak memberi tahu mereka di mana harus menyerang. Kami tidak memberi tahu mereka di mana tidak boleh menyerang. Pada akhirnya Presiden Zelensky dan komandan militernya memutuskan apa yang akan mereka lakukan dari perspektif militer,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, Rabu (31/5/2023), seperti dikutip dari AP.

Namun dia menambahkan, bahwa AS telah sangat jelas dengan Ukraina secara pribadi, kami sudah jelas secara terbuka, bahwa kami tidak mendukung serangan di dalam Rusia. Dia juga mengatakan, Zelensky telah memberikan jaminan kepada AS bahwa Ukraina menghormati keprihatinan tersebut.

Paket bantuan baru menyediakan amunisi untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara Ukraina untuk menangkis serangan udara Rusia di Kiev. Paket ini menyediakan amunisi untuk baterai rudal Patriot dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), serta sistem pertahanan udara Avenger dan Stinger.



Juga turut disuplai peralatan pembersihan ranjau, putaran anti-lapis baja, roket pesawat Zuni yang tidak terarah, kacamata penglihatan malam, dan sekitar 30 juta putaran amunisi senjata kecil dan sejumlah peluru artileri lainnya yang dirahasiakan.

Paket bantuan baru datang pada saat yang menegangkan dalam perang. Serangan pesawat tak berawak terbaru di Moskow mengikuti perebutan Rusia atas kota Bakhmut di Ukraina timur setelah pertempuran sembilan bulan yang menewaskan puluhan ribu orang. Ukraina juga menunjukkan tanda-tanda bahwa serangan balasan musim semi yang telah lama ditunggu-tunggu mungkin sudah berlangsung.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, lima drone ditembak jatuh di Moskow dan sistem tiga lainnya macet, menyebabkan mereka menyimpang dari jalur. Presiden Vladimir Putin menyebutnya sebagai tindakan "teroris" oleh Kiev.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More