Perjalanan Karier Erdogan, Presiden Turki yang Menjabat Selama Tiga Periode
Senin, 29 Mei 2023 - 17:17 WIB
Selama masa jabatannya sebagai wali kota, ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang telah memberikan solusi yang tepat dan akurat. Berbagai masalah seperti kekeringan, kemacetan hingga kemiskinan juga diselesaikan dengan mudah.
Karier mentereng Erdogan pun sempat terhenti lantaran dirinya masuk ke dalam penjara. Pada tanggal 12 Desember 1997, ia pernah membaca puisi dari buku yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan diterbitkan oleh sebuah lembaga negara. Sejak saat itu, ia pun dikurung selama 4 bulan penjara.
Setelah lepas dari kurungan penjara, dia kembali ke dunia politik. Namun partainya telah dilarang karena melanggar prinsip-prinsip sekuler yang ketat dari negara Turki Modern.
Pada Agustus 2001, ia pun mendirikan partai baru bernama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berakar pada Islam dengan sekutu Abdullah Gul.
Di tahun 2002, AKP memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen dan Erdogan pun diangkat menjadi perdana menteri.
Selama tiga periode dirinya menjadi seorang perdana menteri, Erdogan dinilai sebagai pemimpin yang otoriter dan secara nyata meningkatkan kekuasaannya.
Hal itu dibuktikan dengan ia memenjarakan beberapa militer senior yang berencana menggulingkan AKP pada tahun 2013.
Setelah mencapai batas masa jabatannya sebagai perdana menteri, Erdogan kemudian menjadi kandidat AKP dalam pemilihan presiden langsung pertama Turki pada tahun 2014.
Atas kerja kerasnya, ia pun terpilih menjadi Presiden ke-12 dengan perolehan suara sebanyak 52% suara.
Seperti mengulang posisinya sebagai perdana menteri, Erdogan pun berhasil mempertahankan kekuasaannya sebagai Presiden Turki hingga pada tahun 2028 mendatang.
Karier mentereng Erdogan pun sempat terhenti lantaran dirinya masuk ke dalam penjara. Pada tanggal 12 Desember 1997, ia pernah membaca puisi dari buku yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan diterbitkan oleh sebuah lembaga negara. Sejak saat itu, ia pun dikurung selama 4 bulan penjara.
Setelah lepas dari kurungan penjara, dia kembali ke dunia politik. Namun partainya telah dilarang karena melanggar prinsip-prinsip sekuler yang ketat dari negara Turki Modern.
Pada Agustus 2001, ia pun mendirikan partai baru bernama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berakar pada Islam dengan sekutu Abdullah Gul.
Di tahun 2002, AKP memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen dan Erdogan pun diangkat menjadi perdana menteri.
Selama tiga periode dirinya menjadi seorang perdana menteri, Erdogan dinilai sebagai pemimpin yang otoriter dan secara nyata meningkatkan kekuasaannya.
Hal itu dibuktikan dengan ia memenjarakan beberapa militer senior yang berencana menggulingkan AKP pada tahun 2013.
Setelah mencapai batas masa jabatannya sebagai perdana menteri, Erdogan kemudian menjadi kandidat AKP dalam pemilihan presiden langsung pertama Turki pada tahun 2014.
Atas kerja kerasnya, ia pun terpilih menjadi Presiden ke-12 dengan perolehan suara sebanyak 52% suara.
Seperti mengulang posisinya sebagai perdana menteri, Erdogan pun berhasil mempertahankan kekuasaannya sebagai Presiden Turki hingga pada tahun 2028 mendatang.
tulis komentar anda